Peran pemerintah mengoptimalkan capaian target Program Indonesia Sehat paling kurang 92,4 juta jiwa hingga 2018 melalui dukungan ketersediaan anggaran 5% dari APBN disikapi positif oleh OJK KR5 Sumatera Bagian Utara dan industri jasa keuangan di Sumut.
Dengan HUT OJK ke-6, OJK KR5 Sumbagut menilai bahwa setiap pihak khususnya industri jasa keuangan di Sumatera Utara harus berkontribusi positif menekan tingginya anggaran pemulihan kesehatan. Penyediaan porsi anggaran kesehatan harus dimaknai sebagai batas atas yang tidak seharusnya berlebih, sebaliknya diupayakan lebih rendah.?
Kepala OJK KR5 Sumbagut, Lukdir Gultom mengatakan agar setiap pimpinan IJK di Sumut mampu berkoordinasi secara internal menekan biaya penggantian kesehatan tertinggi yang umumnya bersumber dari Catastrophe Disease, utamanya penyakit Kardiovaskuler.
?Semakin sehat SDM, semakin efisien biaya tenaga kerja, semakin efisien pula kinerja LJK, dan semakin besar pula peluang manfaat LJK bagi kemaslahatan masyarakat Sumut,? katanya Senin (6/11/2017).
Dikatakannya, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 oleh Kementerian Kesehatan RI, prevalensi penyakit jantung di Sumut berdasarkan diagnosa dokter sama besar dengan rata-rata nasional yaitu 0,5% dengan estimasi jumlah penderita penyakit jantung koroner di urutan ke-5 terbanyak setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.?
?Kondisi sinergis juga ditujukan bagi Stroke sebagai penyakit yang kerap dihadapi oleh para pekerja, tidak terkecuali di sektor jasa keuangan. Berdasarkan riset yang sama, Sumut menduduki peringkat ke-4 penderita Stroke tertinggi berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah,? ujarnya.
Segala gejala ini menjadi tantangan tanggung jawab sekunder OJK KR5 mendorong kesehatan SDM LJK di Sumut sebagai bagian terintegrasi upaya memajukan operasional LJK yang semakin efisien.? Bersamaan dengan itu, kembali disinggung bahwa berdasarkan statistik KR5, hingga triwulan III tahun 2017 pembiayaan perbankan untuk Sektor Kesehatan relatif baik atau mencapai Rp1,14 Triliun (tumbuh 10,63% secara YoY).
?Pertumbuhan ini masih lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan nasional (9%). Khusus untuk Kota Medan, pembiayaan perbankan di sektor tersebut tercatat mampu tumbuh lebih baik lagi yaitu sebesar 12,92% atau komposisinya sebesar 80,45% terhadap total pembiayaan sektor tersebut di Sumut,? katanya.
Bila ditelisik lebih jauh, porsi penyediaan dana untuk pembiayaan Rumah Sakit adalah yang tertinggi (70,08%) dan disusul untuk poliklinik/rumah bersalin (10,44%), serta Tempat Perawatan Kesehatan/Pengobatan (10%).?
?Tentunya, upaya ini dilakukan untuk mensinergikan peran OJK dan LJK di Sumut terhadap target pemerintah pusat di bidang kesehatan antara lain berupa pembangunan 49 rumah sakit berkualitas, pencapaian 1,8 juta orang ikut serta program KB, 92,5% anak-anak usia 0-11 bulan dapat diimunisasi, 95% kasus malaria dan 52% kasus HIV terobati/teratasi,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: