Jepang akan menjatuhkan sanksi tambahan kepada Korea Utara sebagai tanggapan atas ancaman yang terus berlanjut ditimbulkan oleh program rudal dan nuklirnya, juru bicara pemerintah puncak Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa (7/11/2017).
?Sanksi tersebut, yang disebutkan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Senin (6/11/2017), akan membekukan aset sembilan organisasi dan 26 individu,? ungkap Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam sebuah konferensi pers.
"Rudal dan nuklir Korea Utara merupakan ancaman mendesak yang tak terlihat sebelumnya. Tindakan provokatifnya, di mana Korea Utara mengabaikan peringatan keras masyarakat internasional, sama sekali tidak dapat diterima," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (7/11/2017).
Organisasi tersebut adalah bank Korea Utara, beberapa di antaranya berbasis di China, sementara individu tersebut berbasis di sejumlah negara, termasuk China, Rusia dan Libya.
Suga mengatakan bahwa tindakan tersebut diambil setelah kunjungan Trump sebagai cara untuk menunjukkan tekad kedua negara untuk berdiri bersama dan meningkatkan tekanan pada Pyongyang.
Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengulangi bahwa China menentang sanksi sepihak yang diberlakukan di luar kerangka Dewan Keamanan PBB.
Trump mengatakan pada hari Senin (6/11/2017) bahwa Amerika Serikat berdiri dalam solidaritas dengan Jepang di Korea Utara dan menyebut peluncuran rudal balistik Korea Utara atas Jepang "sebuah ancaman bagi dunia yang beradab dan terhadap perdamaian dan stabilitas internasional,".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo