Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Satgas Pengawas Koperasi Dibekali Lengkap untuk Bubarkan Koperasi Menyimpang

        Satgas Pengawas Koperasi Dibekali Lengkap untuk Bubarkan Koperasi Menyimpang Kredit Foto: Ning Rahayu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Suparno menekankan Satgas Pengawasan Koperasi di daerah sudah dibekali secara lengkap, terutama menyangkut aturan dan legalitas untuk membubarkan koperasi yang terbukti menerapkan praktik menyimpang.?

        "Sanksi administratif itu sifatnya untuk pembinaan. Koperasi akan dibubarkan tergantung dari tingkat pelanggarannya. Misalnya, pelanggaran setingkat Koperasi Pandawa, ya dibubarkan," jelas Suparno saat membuka acara Bimbingan Teknis Pengawasan Koperasi untuk wilayah Jabodetabek dan Banten di Kota Bogor, Selasa (14/11/2017).

        Yang pasti, sudah sekitar 61 ribu koperasi (kebanyakan KSP) yang tinggal papan nama yang sudah dikeluarkan dari database koperasi di Kemenkop dan UKM. Bahkan, sudah banyak cabang-cabang dari koperasi yang ada di daerah sudah ditutup karena keanggotaan koperasi yang tidak jelas dan tidak memiliki kantor. Sementara koperasi lainnya di luar itu masih dalam tahap pembinaan.

        Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor Anas S Rasmana menjelaskan bahwa dari 814 koperasi yang ada di wilayahnya, 100 koperasi di antaranya sudah dibubarkan.?

        "Kita mengikuti arahan dari Menkop dan UKM terkait program Reformasi Koperasi. Solusi bagi anggota koperasinya kita lebur atau dimasukkan menjadi anggota koperasi lain yang sehat," tukas Anas.

        Menurut Anas, dari jumlah koperasi itu ada sekitar 412 koperasi yang masuk kategori sangat sehat. "Sisanya yang tidak melakukan RAT masuk dalam tahap pembinaan. Kita memiliki program Coaching and Clinic untuk koperasi di Kota Bogor, dengan melibatkan Kadin, Apindo, perguruan tinggi, dan praktisi koperasi. Tujuannya agar produktivitas koperasi di Kota Bogor terus meningkat," tukas Anas.

        Anas menginginkan agar koperasi di Kota Bogor memiliki kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kota Bogor. "Saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Bogor sebesar 6,7%. Oleh karena itu, kami concern terus berkomitmen mewujudkan dan membangun koperasi yang berkualitas," pungkas Anas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: