Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saham Tiga BUMN Pertambangan Terjun Bebas Karena Rencana Holding

        Saham Tiga BUMN Pertambangan Terjun Bebas Karena Rencana Holding Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah tampaknya tak bercanda untuk melakukan peleburan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki bisnis serupa. Hal ini terlihat dari serempaknya tiga BUMN pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), meenggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Ketiga BUMN tersebut yakni PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA).

        Dalam RUPSLB, ketiga perusahaan tersebut memiliki agenda yang sama yaitu meminta persertujuan para pemegang saham terkait dengan perubahaan anggaran dasar. RUPSLB pun akan dilangsungkan di tempat dan tanggal yang sama yakni pada 29 November 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta. RUPSLB ANTM akan berlangsung pukul 09:00 WIB, RUPSLB TINS pukul 13:00 WIB, dan RUPSLB PTBA akan digelar pada pukul 15:00 WIB.??

        Mendengar rencana tersebut, para pemegang saham pun bereaksi. Pada perdagangan?Rabu (15/11/2017) saham ketiga BUMN pelat merah sektor pertambangan tersebut kompak memerah. Saham ANTM turun 20 poin atau 2,94% ke Rp660, saham TINS melemah 10 poin atau 1,10% ke Rp900, malah saham PTBA terjun bebas hingga 575 poin atau 4,87% ke level Rp11.225.?

        Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa memang rencana holding BUMN pertambangan yang berembus tersebut menjadi sentimen negatif bagi ketiganya. Pasalnya, dalam holding BUMN pertambangan, ANTM, TINS, dan PTBA nantinya akan berada di bawah PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau lebih dikenal dengan Inalum.

        Memang, nantinya Inalum sebagai pemegang saham pengendali (PSP) di tiga perusahaan tersebut akan menjalankan penawaran pembelian saham kepada pemegang saham lainnya, termasuk publik (tender offer).

        "Nah, biasanya kalau tender offer itu harga saham akan terdiskon. Saat ini kita kan belum tahu mereka mau tender offer berapa, rasio berapa, harga berapa," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (15/11/2017).

        Selain itu, lanjut Reza, pada?hari ini (red-Rabu) harga batu bara di pasar juga mengalami pelemahan sehingga membuat saham ANTM, PTBA, dan TINS anjlok.?

        Seperti diketahui, Harga batu bara kembali ditutup melemah pada perdagangan hari kedua kemarin, Selasa (14/11/2017), meski pada saat yang sama harga minyak mentah berhasil menguat.

        Pada perdagangan Selasa (14/11/2017), harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 2,34% atau 2,15 poin di USD89,75/metrik ton. Harga batu bara kembali ditutup melemah di hari kedua setelah pada perdagangan Senin (13/11/2017), harga batu bara ditutup turun tipis 0,05% atau 0,05 poin ke level USD91,90/metrik ton.

        "Jadi isu holding, ditambah dengan adanya penurunan batu bara itu yang membuat saham ketiganya melemah hari ini (red-Rabu)," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: