Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (21/11/2017) pagi WIB, akibat aktivitas penjualan besar-besaran.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, jatuh 21,20 dolar AS atau 1,64 persen, menjadi menetap di 1.275,30 dolar AS per ounce. Ini merupakan kerugian satu hari terbesar dalam dua bulan terakhir.
Penurunan tajam terjadi karena sekitar 15.000 kontrak, bernilai sekitar 2,0 miliar dolar AS, telah dibuang ke pasar dalam waktu kurang dari dua menit pada sesi pagi, kata pengamat pasar.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,01 persen menjadi 93,98 pada puku 18.29 GMT.
Dolar menguat terutama terhadap euro, karena Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan bahwa dia akan mengajukan pemilihan baru untuk membentuk sebuah pemerintahan minoritas, setelah kemacetan dalam pembicaraan koalisi membuat negara tersebut jatuh ke dalam ketidakpastian politik.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 90,03 poin atau 0,39 persen menjadi 23.448,27 pada pukul 18.39 GMT.
Namun, para analis keuangan berpendapat bahwa keuntungan moderat dalam ekuitas dan dolar AS yang kuat tidak dapat menekan turun emas berjangka begitu tajam, berlawanan dengan fundamental yang mendasarinya.
Penjualan seperti itu tidak pernah terjadi dalam beberapa bulan terakhir, kalaupun ada hanya sebentar.
Logam mulia lainnya mengikuti penurunan tajam emas. Perak untuk pengiriman Desember, turun 53,1 sen atau 3,06 persen menjadi ditutup pada 16,842 dolar AS per ounce.
Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya, merosot 31 dolar AS atau 3,25 persen menjadi menetap di 923,60 dolar AS per ounce.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil