Sudah hampir 2 pekan saham milik PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) disuspensi perdagangan sahamnya oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Belum adanya kejelasan perihal transaksi akuisisi saham oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) menjadi alasan utama belum diperbolehkannya saham META di perdagangkan di pasar reguler mau pun pasar tunai.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan hingga saat ini manajemen META belum juga menjawab pertanyaan dari BEI terkait saham pengendali. Sebagai catatan, dengan adanya akuisisi 100% saham PT Matahari Kapital Indonesia (MKI) oleh MPTI maka analoginya posisi pemegang saham pengendali META berubah.?
MKI sendiri menguasai 42,25% saham di META. "Jika ada perubahan maka perseroan wajib melakukan penawaran pembelian saham kembali kepada pemegang saham lainnya (red-tender offer)," katanya di? Jakarta, Senin (20/11/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan posisi BEI merupakan posisi netral. Saat ini otoritas Bursa hanya dalam posisi menunggu jawaban atas pertanyaan pemegang saham pengendali.
Sebagai catatan, beberapa waktu yang lalu terdapat transaksi saham META di pasar negoisasi yang mencapai 66 juta lembar saham dengan nilai Rp1,8 triliun. Lalu, akhirnya perseroan menjelaskan bahwa PT Matahari Kapital Indonesia (MKI) membeli sebanyak 6,6 miliar saham setara 43% dari Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) dan PT Hijau Makmur Sejahtera (HMS).?
Pemegang saham dari MKI adalah PT Annisa Kapital dan PT Almanda Kapital dengan komposisi masing-masing 51% dan 49%. Kedua perusahaan tersebut dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh M. Ramdani Basri yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama META sendiri.
Namun, akhirnya META secara jelas memiliki pemegang saham pengendali yang baru yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MTPI). Anak usaha dari Metro Pacific Tollways Corp (MPTC), sebuah perusahaan investasi infrastruktur asal Filipina yang terhubung dengan Grup Salim itu menyatakan telah membeli 6,6 miliar lembar saham META atau setara 42,25%yang dimiliki oleh MKI.
MPTI sendiri sebelumnya telah memiliki saham di META sekitar 4,83%. Dengan akuisisi tersebut maka kini MPTI menguasai saham META sebanyak 47,08%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah