Badan Usaha Milik Daerah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau mulai memberikan kontribusi untuk pendapatan asli daerah setempat meskipun masih relatif kecil.
Direktur Operasional BUMD Tanjungpinang, PT Tanjungpinang Makmur Bersama, Zondervan di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan baru tahun 2017 ini, perusahaan tersebut memberi kontribusi untuk menambah PAD, karena dalam beberapa bulan terakhir harus menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
"Tahun ini kami menyumbang untuk PAD masih terlalu kecil, hanya Rp200 juta. Tahun 2018 kami targetkan mencapai Rp1 miliar," ujarnya.
Zondervan mengemukakan pola pembagian pendapatan di BUMD yakni 40 persen untuk PAD, 40 persen untuk BUMD dan 20 persen untuk usaha kecil menengah.
BUMD Tanjungpinang itu, menurut dia menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Seluruh permasalahan perusahaan sudah diselesaikan.
BUMD Tanjungpinang juga dapat fokus melaksanakan berbagai usaha untuk menghasilkan laba. Salah satu permasalahan yang diselesaikan berhubungan mafia pasar, yang "mempermainkan" tarif sewa lapak maupun kios.
Kios dan lapak yang disewa murah harus dimanfaatkan, bukan disewakan lagi kepada pihak lainnya dengan harga yang tinggi.
"Sekarang tidak bisa lagi bermain-main di pasar. Kami sudah memperketat manajemen pasar," ucapnya.
Selain pendapatan dari pengelolaan pasar, lanjutnya, BUMD Tanjungpinang itu juga memperoleh keuntungan dari hasil kerja sama dengan beberapa pihak, salah satunya PT Pelindo Tanjungpinang.
"Kami juga akan bekerja keras mengelola potensi yang ada, mengembangkan usaha yang menguntungkan," ucapnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Tag Terkait: