Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2018 di Bawah Target Pemerintah

        Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2018 di Bawah Target Pemerintah Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada 2018 masih di bawah target pemerintah 5,4 persen. Ia mengatakan angka pertumbuhan berkisar di 5,1 persen.

        Eko menjelaskan, pertumbuhan dari sisi domestik tahun depan masih bergantung pada kekuatan sektor konsumsi rumah tangga. Kontribusi komponen tersebut mengisi lebih dari 55 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

        "Pemerintah harus mampu menjaga inflasi agar daya beli masyarakat tidak lagi melambat. Realisasi inflasi pada tahun ini sendiri diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya karena kenaikan TDL dan harga gas," ujar Eko di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

        Lanjut Eko, sektor fiskal pada tahun depan diharapkan menjadi tumpuan dalam memberikan efek ganda terhadap pertumbuhan, sehingga belanja-belanja prioritas harus terlaksana dengan baik. Belanja modal dan dana transfer ke daerah harus menjadi prioritas sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi.

        Kontribusi ekspor pada 2018 sendiri diproyeksi akan meningkat apabila tren harga komoditas global tetap berlanjut di 2018. Selain itu, peningkatan ekspor juga berpotensi semakin tinggi apabila pertumbuhan manufaktur terakselerasi dan Indonesia dapat secara agresif membuka peluang pasar baru di berbagai kawasan yang potensial.

        Selain itu, Pilkada serentak memiliki potensi meningkatan konsumsi serta Asian Games 2018 juga dapat mendorong sektor pariwisata baik dari sisi konsumsi maupun transportasi.?

        Dari sisi global sendiri, beberapa isu masih menjadi gangguan seperti geopolitik, dampak Brexit, referendum Catalonia, kondisi Timur Tengah, ketegangan di Semenanjung Korea dan ancaman terorisme, serta isu struktural di negara maju seperti penuaan populasi.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Vicky Fadil
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: