Sampah merupakan permasalahan pelik yang harus ditanggulangi bersama. Setiap tahun dihasilkan 65,8 juta ton sampah di Indonesia dengan tingkat pemilahan sampah di masyarakat yang masih rendah. Ini membuat Indonesia menyumbang 1,29 MMT (million metric tons) sampah plastik ke laut setiap tahun.
Head of Environment and Sustainability dan Yayasan Unilever Indonesia Maya Tamimi mengatakan Unilever percaya bahwa permasalahan sampah akan bisa diatasi jika semua pihak bekerja sama dalam menanggulangi permasalahan tersebut.
"Untuk itu, Unilever merasa perlu menggandeng banyak pihak salah satunya ritel seperti Hypermart untuk sama-sama mengalakkan edukasi mengenai pentingnya pilah sampah di tataran rumah tangga," tegas Maya kepada Warta Ekonomi di sela acara program Belanja Tanpa Nyampah, Pilah Sampah Itu Mudah?di Surabaya, Sabtu (2/12/2017).
Maya menjelaskan konsumen memiliki peranan penting dalam mengurangi sampah di TPA/di alam karena semua upaya dimulai dengan mengurangi dan mengelola (memilah) sampah di tingkat rumah tangga. Komitmen Unilever dalam mengatasi permasalahan sampah sejalan dengan Unilever Sustainable Living Plan (USLP), strategi untuk terus menumbuhkan bisnisnya seraya mengurangi jejak lingkungan yang ditimbulkan hingga separuh dan meningkatkan dampak sosial bagi masyarakat.
Unilever secara global telah berkomitmen untuk mengurangi berat kemasan produknya hingga sepertiganya pada tahun 2020 dan meningkatkan penggunaan konten plastik daur ulang di kemasan minimal 25% pada 2025.
"Kami juga menargetkan seluruh kemasan plastiknya akan dapat didaur ulang, digunakan kembali, atau diurai di tahun 2025 nantinya," ucap Maya.
Sementara Corporate Communications Director & Corporate Secretary PT Matahari Putra Prima Tbk Danny Kojongian mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama antara Unilever dan Hypermart dalam mengurangi timbunan sampah kemasan produk di tengah masyarakat.
"Kerja sama Unilever dengan Hypermart didasari oleh persamaan visi untuk mengurangi sampah kemasan yang terkirim ke tempat pembuangan akhir ataupun ke alam seperti lautan yang dimulai dari skema pengumpulan sampah kemasan. Sebagai ritel, Hypermart merasa perlu ambil bagian dalam membantu mengatasi hal ini dengan berpartisipasi menyediakan dropbox pengumpulan sampah," ungkap Danny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Cahyo Prayogo