Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inflasi Jakarta Stabil Jelang Tutup Tahun

        Inflasi Jakarta Stabil Jelang Tutup Tahun Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mendekati akhir tahun 2017, inflasi DKI Jakarta tetap stabil. Inflasi ibu kota pada November 2017 tercatat sebesar 0,08% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional (0,20% mtm), maupun rata-rata tiga tahun sebelumnya (0,60% mtm). Dengan perkembangan ini, tekanan inflasi DKI Jakarta menjelang akhir tahun masih terkendali dengan laju inflasi sebesar 3,05% (ytd) atau 3,33% (yoy).

        Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Doni P. Joewono mengatakan, stabilnya inflasi didukung oleh deflasi kelompok volatile food dan terjaganya inflasi inti dan administered prices.

        "Deflasi terutama disebabkan oleh koreksi harga pada komoditas yang tergabung dalam subkelompok buah-buahan dan sayur-sayuran. Tomat buah, jeruk dan sawi hijau, masing-masing mengalami penurunan harga, sebesar 4,70% (mtm), 4,10% (mtm) dan 9,11% (mtm)," ujar Doni di Jakarta, Senin (4/12/2017).

        Menurut Doni, pasokan yang melimpah baik di tingkat produsen maupun di ibu kota, mendorong turunnya harga komoditas buah-buahan dan sayur-sayuran.

        Selain itu, harga beras relatif masih stabil dengan kenaikan harga relatif terbatas, yaitu 0,13% (mtm), kendati tengah memasuki musim tanam di beberapa daerah produsen. Terkendalinya harga beras didukung oleh diberlakukannya kebijakan harga eceran tertinggi (HET) serta operasi pasar beras oleh Bulog.

        Sementara itu, kelompok administered prices tercatat mengalami inflasi pada November 2017 setelah sebelumnya mengalami deflasi. Menurut Doni, inflasi kelompok ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga rokok akibat penyesuaian tarif cukai sejak awal 2017, serta kenaikan harga bahan bakar (0,19% mtm) akibat kenaikan harga LPG 12 kg di tingkat distributor.

        "Namun, tidak adanya tekanan permintaan yang berlebihan pada bulan tersebut, didukung dengan turunnya indeks harga angkutan udara sebesar 1,11% (mtm), menjaga inflasi kelompok administered prices secara keseluruhan," ucap Doni.

        Lebih jauh, terjaganya inflasi kelompok inti turut mendukung pencapaian inflasi November 2017 yang stabil. Tidak adanya momen khusus yang mendorong permintaan berlebihan selama November 2017, menjadi faktor utama stabilnya kelompok inti. Beberapa komoditas utama yang tergabung dalam kelompok inti seperti harga sewa rumah, kontrak rumah dan emas perhiasan tidak mengalami perubahan.

        "Harga-harga makanan jadi juga relatif tidak bergejolak, tercermin dari kenaikan indeks yang terbatas, yaitu 0,24% (mtm), didukung oleh harga bahan baku pangan yang masih terkendali," kata Doni.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: