Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Manajemen PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah agen dan pangkalan gas LPG di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 11 Desember. Langkah tersebut diambil untuk merespons banyaknya aduan masyarakat terkait kelangkaan gas LPG 3 kilogram alias 'gas melon'.
Berdasarkan hasil sidak, manajemen PT Pertamina menyimpulkan tidak ada kelangkaan 'gas melon' seperti yang banyak dilaporkan masyarakat. Saat melakukan pengecekan di agen Pertamina di Jalan Gatot Subroto Makassar misalnya, petugas menemukan stok tabung gas dalam kondisi normal. Komoditas tersebut pun dijual sesuai ketentuan merujuk pada harga eceran tertinggi atau HET.
Humas Pertamina MOR VII Sulawesi, Roby Hervindo, mengakui pihaknya menerima banyak aduan terkait kelangkaan 'gas melon' di Makassar. Tapi, setelah mengecek langsung di agen dan pangkalan resmi, pihaknya tidak menemukan indikasi tersebut. Diklaimnya bahwa alur distribusi berjalan normal dan lancar.
Menurut Roby, ada kemungkinan kelangkaan terjadi akibat ulah oknum penimbun di tingkat pengecer maupun konsumen. Hal itu bisa terjadi imbas beredarnya isu miring perihal penarikan 'gas melon' dari pasaran. Kondisi tersebut membuat masyarakat panik yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum pengecer untuk melakukan penimbunan.?
"Munculnya berita kelangkaan tabung gas (3 kilogram) membuat orang-orang panik. Ya jadinya terjadi peningkatan kebutuhan, dimana orang jadinya membeli lebih banyak stok sebagai simpanan," kata Roby, di Makassar, Senin, (11/12/2017).
Khusus di Makassar, distribusi 'gas melon' terbilang cukup besar, dimana Pertamina menyiapkan stok 52 ribu tabung per hari. Stok tersebut pun bisa ditambah pada waktu-waktu tertentu, seperti menjelang hari raya. Sejauh ini, stok yang disalurkan tersebut diklaimnya semestinya mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Daeng.
Roby mengimbau kepada masyarakat untuk tidak gampang panik dan tidak langsung percaya terhadap isu miring. Disarankan untuk langsung mengecek tabung gas subsidi tersebut di agen dan pangkalan. "Kalau ada yang curang, seperti menjual di atas HET, ya kita pasti tindaki," tegas dia.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar, Iksan NS, yang turut hadir dalam sidak tersebut, menyampaikan pemerintah setiap saat memantau penyaluran 'gas melon'. Diklaimnya pula, stok tabung gas subsidi tersebut dalam kota masih aman, dimana rata-rata pada setiap agen tersedia sekitar 2.600 tabung per hari.?
"Belum ditemukan kelangkaan. Yang harus ditelusuri sekarang dari segi harga. Jangan sampai ada oknum yang memainkan," tutur Iksan.?
Sementara itu, pihak agen Pertamina Hj Ernawati menyampaikan distribusi tabung gas 3 kilogram terbilang lancar. Setiap harinya ada empat truk yang memuat sekitar 2.000 'gas melon' untuk selanjutnya dijual kepada pengecer maupun masyarakat. Harga jualnya pun merujuk pada HET yakni Rp15.500 per tabung.
"Pasokan (tabung gas 3 kilogram) normal. Bahkan, kami mendapatkan tambahan stok satu truk per hari atau setara 560 tabung menjelang Hari Natal dan Tahun Baru," pungkas Novi selaku pengelola agen Pertamina Hj Ernawati.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: