Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI: Laju Ekonomi Sulsel Masih di Atas Angka Nasional

        BI: Laju Ekonomi Sulsel Masih di Atas Angka Nasional Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Kondisi perekonomian Sulsel secara keseluruhan pada 2017 diperkirakan tetap kuat. Laju pertumbuhan ekonomi pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia itu diproyeksikan berada pada kisaran 6,7-7,1 persen. Torehan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan nasional sebesar 5,1 persen.
        Dalam lima tahun terakhir, laju pertumbuhan ekonomi Sulsel selalu berada di atas angka nasional. Bahkan, saat tingkat pertumbuhan ekonomi Sulsel tengah melambat pada 2017 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kendati demikian, provinsi ini masih sulit untuk kembali mengulang angka pertumbuhan 8 persen.
        "Hasil evaluasi kondisi ekonomi 2017, kondisi perekonomian Sulsel secara keseluruhan diperkirakan tetap kuat. Tingkat pertumbuhannya diprediksi dalam kisaran 6,7-71 persen, lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan nasional 5,1 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Bambang Kusmiarso, Kamis,?(14/12/2017).
        Pertumbuhan ekonomi Sulsel hingga akhir ?2017, Bambang menyebut ditopang oleh sektor sekunder dan tersier meliputi konstruksi, perdagangan besar dan eceran serta penyediaan akomodasi dan makan minum. Hingga kuartal III-2017, lapangan usaha ekonomi tersebut mampu tumbuh di atas 6 persen.?
        "Pembangunan proyek infrastruktur berskala nasional serta berbagai sarana dalam mendukung perdagangan dan pariwisata menjadi buffer saat produksi sektor utama mengalami penurunan," terang Bambang.
        Terlepas dari catatan positif itu, Bambang mengungkapkan terdapat risiko perlambatan ekonomi yang perlu diantisipasi. Terutama perlambatan yang dipicu merosotnya nilai surplus dari neraca perdagangan luar negeri. ?
        "Ekspansi sektor swasta dan pemerintah untuk investasi memang tidak bisa dihindari, sehingga mendorong naiknya kebutuhan bahan baku dan barang modal dari impor. Di sisi lain, ekspor barang ke luar negeri mengalami penurunan di mid kedua 2017," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: