Setelah diluncurkan secara perdana di Jakarta dan Medan, penyedia transportasi berbasis aplikasi Grab, menghadirkan layanan carpool komersialnya GrabShare di Surabaya. GrabShare merupakan layanan transportasi ketiga yang tersedia di Surabaya, melengkapi layanan GrabCar (pemesanan mobil) dan GrabBike (pemesanan motor) yang telah tersedia.
"Peluncuran GrabShare di Surabaya didorong oleh tingginya tingkat kemacetan di Ibu Kota Jawa Timur ini yang saat ini menduduki peringkat keenam kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat kedua di Indonesia setelah Jakarta," kata Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia dalam keterangannya, Jumat (22/12/2017).
Mediko berharap layanan ini dapat mengoptimalkan penggunaan mobil sehingga dapat mengatasi kemacetan seraya melayani kebutuhan transportasi warga Surabaya.
"Kami melihat adanya peluang untuk meningkatkan kualitas perjalanan harian dan mengurangi kemacetan di Surabaya yang juga tidak dapat terhindar dari kemacetan lalu lintas. GrabShare hadir di kota ini untuk menekan jumlah commuter yang melakukan perjalanan seorang diri, dimana banyak mobil yang seringkali hanya membawa satu orang penumpang melintasi jalan-jalan di seputaran kota Surabaya," imbuhnya.?
GrabShare memungkinkan dua pemesanan penumpang yang memiliki rute perjalanan searah dan hanya memperbolehkan maksimal empat penumpang dalam satu perjalanan sehingga memungkinkan penumpang mencapai lokasi tujuannya dengan segera, tetapi tetap merasa nyaman sepanjang perjalanan. Sebelum sampai di tujuan, penumpang hanya akan menempuh paling banyak dua titik pemberhentian. Sebagai contoh, jika penumpang A memulai perjalanannya dan dipasangkan dengan penumpang B sesuai dengan rute yang paling efisien, penumpang A hanya akan berhenti dua kali untuk menjemput dan mengantarkan penumpang B.
Dirancang di tiga pusat R&D Grab di Singapura, Seattle, dan Beijing, algoritma sistem pencocokan GrabShare menjamin penumpang mencapai lokasi tujuan dalam waktu sesingkat mungkin. Algoritma berperan dalam menghitung dan menentukan pencocokan dengan mempertimbangkan ketersediaan mitra pengemudi yang berada dalam jarak terdekat, waktu perjalanan, rute perjalanan yang saling berkaitan, jarak perjalanan memutar, dan kondisi lalu lintas terkini sebelum mengurutkan lokasi penjemputan dan pengantaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: