Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BNI Bidik Penyaluran KUR Rp13,4 Triliun Tahun Depan

        BNI Bidik Penyaluran KUR Rp13,4 Triliun Tahun Depan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Pontianak -

        PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI membidik penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp13,4 triliun pada 2018 mendatang.

        Angka ini berkontribusi sekira 11,16% dari total penyaluran KUR yang ditargetkan pemerintah yakni Rp120 triliun di tahun depan. Sementara bunga KUR tahun depan telah disepakati turun menjadi 7% dari sebelumnya sebesar 9%.

        "Tahun depan dikasih pemerintah Rp13,4 triliun. Ada kenaikan dari tahun ini yang sebesar Rp12 triliun," kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto di sela kunjungannya ke Rumah Kreatif BUMN (RKB) milik BNI di Pontianak, Jumat (22/12/2017).

        Dirinya mengatakan, untuk tahun depan pemerintah menginginkan sebanyak 50% penyaluran KUR masuk ke sektor-sektor produktif daripada perdagangan. Untuk itu, Catur akan menggaet sejumlah sektor pertanian.

        "Jadi, untuk sektor pertanian kita di Jawa Timur ada namanya Kartu Tani. Kemudian, di beberapa daerah ada program penanaman jagung. Jadi, ada cluster-cluster pertanian yang kita garap untuk masuk ke usaha produksi," ucap Catur.

        Tidak sampai di situ, BNI juga akan masuk ke usaha-usaha kreatif dengan menggandeng kementerian terkait. Lalu, perusahaan-perusahaan startup dan pasar tradisional.

        "Kemudian yang usaha kreatif, kita dengan departemen perindustrian ada industri kecil di daerah, kita turun bersama-sama untuk melakukan komunikasi pembinaan. Kemudian, BNI juga punya usaha-usaha besar yang mana tetesannya sampai ke bawah dalam bentuk value chain, nah ini juga jadi garapan kita," jelas Catur.

        Melalui strategi ini, Catur meyakini target KUR sebesar Rp13,4 triliun dapat tercapai di tahun depan.

        Sementara terkait kualitas kredit, Catur optimis pengelolaan rasio kredit bermasalah untuk KUR tetap terjaga rendah atau di bawah batas yang ditentukan regulator yakni di bawah 5 persen.

        "Oh, itu kan visible. Kedua, kita bantu bisnis modelnya, cari off taker-nya. Kemudian, ada asuransinya juga kan (dari Jamkrindo dan Askrindo)," tutup Catur.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: