PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. atau BNI bakal memanfaatkan Rumah Kreatif BUMN (RKB) untuk menggenjot Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produktif. Adapun BNI telah membuka sebanyak 44 RKB di seluruh Indonesia.
Melalui RKB ini, BNI merangkul sekitar 160.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan RKB sebagai wadah untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam mengembangkan produk, pemasaran dan pembiayaan.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto dalam kunjungan ke RKB di Pontianak, Kalimantan Barat, akhir pekan kemarin, mengatakan, pendekatan pembiayaan UMKM melalui RKB ini merupakan upaya perseroan memenuhi target KUR BNI sebesar Rp13,4 triliun pada 2018 dimana 50 persennya harus disalurkan ke sektor produktif.
Untuk itu, Catur mengajak para peserta pelatihan di RKB Pontianak untuk memanfaatkan fasilitas KUR yang diberikan dengan penawaran yang lebih menarik. Salah satu penawaran yang menarik itu adalah turunnya suku bunga KUR dari 9% tahun 2017 menjadi 7% tahun 2018.
"Tahun 2018, telah diatur agar 50% dari KUR yang disalurkan harus sampai ke pengusaha di sektor produktif seperti mitra usaha yang ada di RKB BNI ini. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan menarik ini. Daftar dan isi formulir dari sekarang. Lalu kabarkan ke teman-teman pengusaha yang lain," ujarnya.
Menurutnya, dengan bunga KUR sebesar 7%, pelaku UMKM hanya membayar bunga tidak lebih dari Rp6000 per bulan untuk pinjaman sebesar Rp1 juta. Sementara prosesnya sendiri dia menjanjikan akan memudahkan proses pengajuan KUR bagi UMKM di RKB Pontianak tersebut.
"Prosesnya gampang tiga hari sudah cair. Syaratnya yang pnting ada KTP, ada usahanya, surat keterangan usaha. Sebagai bank kita fasilitasi pmbiayaan, pemerintah thn 2018 kur 50% ditujukan ke usaha produktif jadi dengan RKB ini cocok, dengan demikian kita mudah dapatkan kan debitur," jelas Catur.
Untuk diketahui, pemerintah menargetkan menyalurkan KUR sebesar Rp120 triliun dengan bunga diturunkan menjadi 7 persen pada 2018. Dari target sebesar itu, 50 persen di antaranya atau Rp60 triliun dialokasikan ke sektor produktif. BNI sendiri mengambil porsi sekira 11,16% atau Rp13,4 triliun untuk KUR tahun depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman