Direktur Utama PT Kawasan Industri Makassar alias KIMA, Abdul Muis, menyatakan pihaknya akan melakukan ekspansi ke wilayah tetangga untuk mengakselerasi pertumbuhan industri di Sulsel. KIMA bersiap membangun kawasan industri baru di Kabupaten Maros dengan luasan mencapai 100 hektar.?
Muis mengungkapkan rencana pembangunan kawasan industri baru di Maros telah disampaikan ke Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Pada dasarnya, rencana KIMA itu mendapat respon positif dari Gubernur Sulsel dua periode itu. Toh, muaranya untuk mendukung industri yang diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.?
"PT KIMA mempunyai program baru, yaitu pembukaan kawasan industri baru. Itu sudah kami laporkan ke Gubernur Sulsel," kata Muis, di Makassar.?
Sejauh ini, PT KIMA telah menyusun rencana persiapan dan melakukan pembukaan lahan. Meski demikian, tidak dirinci lokasi yang disiapkan di Maros. Intinya, untuk tahap awal, PT KIMA mempersiapkan lahan seluas 100 hektar dengan fasilitas lengkap. Untuk investasi terbuka bagi investor asing maupun dalam negeri.
"Kami berharap kawasan industri baru akan lebih baik dari kawasan sebelumnya dan tidak kalah dengan yang ada di Jawa. Makanya, fasilitas pun lengkap," ulas Muis.
Muis menambahkan saat ini pembangunan kawasan industri baru dalam proses pembebasan lahan. Butuh waktu lama untuk merampungkannya. Rencananya, PT KIMA membutuhkan waktu hingga empat tahun. Adapun perencanaan kawasan industri baru di Maros telah dirancang sejak 2017.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menaruh harapan besar agar kawasan industri baru itu bisa lebih baik untuk mendukung industri yang ada di wilayahnya. "PT KIMA harus bisa mempersiapkan diri, orang mau masuk KIMA harus fasilitasnya lengkap," pesan Gubernur Syahrul.?
Mantan Bupati Gowa itu menambahkan Sulsel ke depan memiliki prospek untuk tumbuh tiga kali dari saat ini. Salah satu faktor penentu dan penunjang adalah kawasan industri. "Saya percaya KIMA akan punya peranan strategis, saya lihat prospeknya bagus, kita harus lebih baik," tutup Gubernur Syahrul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: