Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar, Dindin Syamsuddin, menjamin daerahnya aman di tengah lonjakan harga beras di pasaran Indonesia. Stok beras di gudang-gudang BUMN di bidang pangan tersebut mencapai 82 ribu ton. Bila dihitung-hitung, stok beras di wilayahnya aman hingga 20 bulan mendatang.
"Stok beras yang kami kuasai mencapai 82 ribu ton, masih cukup banyak. Kalau untuk penuhi kebutuhan masyarakat, itu cukup sampai 20 bulan," kata Dindin, saat dihubungi Sabtu (13/1/2018).
Menurut Dindin, melimpahnya stok beras di Sulselbar membuat pihaknya akan tetap berupaya menjadi penyangga beras provinsi lain. Tidak cuma itu, Bulog siap menggelontorkan beras berapapun jumlahnya bergantung kebutuhan masyarakat selama operasi pasar.?
Selama ini, Dindin menuturkan Sulselbar telah memasok beras ke hampir seluruh daerah di Indonesia, mulai Aceh hingga Papua. Pasar terbesar diakuinya berada di Papua dan Maluku. Selebihnya, yakni seluruh provinsi di Sumatera, kecuali Lampung. Lalu, Bali dan sebagian Jawa.?
Disinggung soal kebijakan impor beras khusus sebesar 500 ribu ton, Dindin mengungkapkan tidak akan berpengaruh ke Sulselbar. Toh, daerahnya selama ini dikenal sebagai pengekspor beras. Ditegaskan dia, tidak ada sejarah Sulselbar menerima beras impor.?
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Hadi Basalamah, mengungkapkan stok beras yang dimiliki daerahnya memang sangat besar. Hasil koordinasi terakhir, stok yang dimiliki aman hingga 20 bulan mendatang. Dia beharap Sulsel mampu terus menjadi penyuplai beras provinsi lain.
Soal lonjakan harga beras, Hadi menegaskan di Sulsel tidaklah terlalu signifikan. Memang ada laporan kenaikan harga beras di segelintir daerah, tapi semuanya sudah diatasi. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar murah. "Stok dan harga kebutuhan pokok relatif stabil kok," tutup dia.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: