Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram menekankan bahwa sebuah koperasi bisa disebut berkualitas, salah satunya adalah karena jumlah anggota terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya.
"Saya apresiasi Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia yang jumlah anggotanya meningkat luar biasa dari 121 ribu orang tahun 2016 menjadi 135 ribu orang di tahun 2017. Saat ini, kita akan mendorong koperasi secara kualitas, bukan lagi kuantitas," kata Agus pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2017 Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI) di Tangerang, Rabu (17/1/2018).
Agus pun mengapresiasi kinerja usaha Kopsyah BMI dengan mengemas aset sebesar Rp411,29 miliar dengan total volume pinjaman yang sudah mencapai Rp227 miliar lebih. "Saya berharap Kopsyah BMI mampu menerapkan 5S. Yaitu, sukses penyaluran sesuai prosedur, sukses pemanfaatan sesuai kebutuhan, dan sukses pengembalian. Itu sukses bagi koperasi. Ditambah lagi sukses lainnya, yaitu sukses bagi anggota dalam peningkatan usaha dan sukses anggota dalam mengembangkan usahanya," papar Agus.
Ke depan, Agus berharap koperasi mampu menjelma menjadi sebuah konglomerasi di Indonesia. Dengan begitu, mampu menciptakan keseimbangan usaha antara koperasi, BUMN, dan swasta. "Oleh karena itu, saya berharap RAT Kopsyah BMI bisa menghasilkan rencana kerja yang bisa diimplementasikan secara logis," tegas Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara mengatakan bahwa RAT yang merupakan perintah UU bagi koperasi di seluruh Indonesia, bukan sekadar seremonial belaka. Melainkan menjadi ajang strategis sebuah koperasi untuk menetapkan arah kebijakan dan manajemen koperasi, rencana kerja, laporan keuangan, dan sebagainya.
"Kita akan terus meningkatkan pelayanan keuangan dan pembiayaan usaha mikro dengan pola syariah," tandas Kamaruddin.
Dia mengaku, Kopsyah BMI merupakan koperasi yang sesuai dengan nilai, jati diri, dan fungsi koperasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar. "Dengan jumlah anggota sebanyak 135 ribu orang, kami hanya melayani anggota koperasi. Kami tidak melayani nonanggota dan tidak ada istilah calon anggota. Tahun 2018 ini kami akan lebih fokus lagi meningkatkan pelayanan keuangan syariah, seperti sedekah, pembiayaan, hingga investasi," imbuh Kamaruddin.
Kamaruddin mengungkapkan, tahun ini Kopsyah BMI akan membentuk lima koperasi konsumen dengan mendirikan lima minimarket di lima cabang Kopsyah BMI. "Kita juga akan membentuk koperasi produsen dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota. Kita juga memiliki program baru, yaitu Wakaf Melalui Uang, yang akan membeli 100 hektare sawah yang akan diberikan untuk digarap anggota dengan pola bagi hasil," kata dia.
Kopsyah BMI juga akan membangun masjid seluas 1000 meter persegi di atas tanah seluas 5000 meter persegi, dimana di atas masjid akan dibangun sebuah rumah sakit yang akan dikelola koperasi jasa milik Kopsyah BMI.
Sementara Pelaksana Harian Dekopin Agung Sudjatmoko menuturkan bahwa RAT merupakan ajang silaturahmi dan pesta para anggota koperasi atas keberhasilannya meningkatkan kinerja usaha koperasi. "Koperasi besar karena anggotanya, bukan karena ketuanya. Koperasi besar karena aktifnya anggota. Kalau anggota tidak aktif dan turut berpartisipasi maka kegiatan koperasi akan berhenti," jelas Agung.
Agung berharap, Kopsyah BMI terus fokus membangun simpan pinjam pola syariah. Selain itu, Kopsyah BMI juga diharapkan melakukan konsolidasi unit usaha yang dibutuhkan anggota, di luar unit simpan pinjam. "Misalnya, BMI memiliki unit pelayanan umrah dan haji, unit usaha ritel, dan sebagainya sesuai kebutuhan anggota. Lebih dari itu, karena jumlah anggotanya besar maka Kopsyah BMI harus memodernisasi pelayanan dan manajemennya. Sehingga akses anggota ke koperasi semakin mudah. Caranya, dengan teknologi," pungkas Agung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: