Perkebunan kelapa sawit belakangan ini mendapat sorotan yang sangat positif dari pemerintah. Presiden Joko Widodo memberikan perhatian spesial kepada komoditas yang telah memberikan kontribusi besar pada perekonomian Indonesia. Bahkan, dalam forum bertaraf internasional, Presiden terus mengampanyekan sawit yang memberikan manfaat kepada dunia.
Kelapa sawit dan produk turunannya sering menghadapi kampanye-kampanye negatif yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Masyarakat global memiliki perhatian terhadap makanan yang dikonsumsi. Tidak hanya minyak kelapa sawit, tetapi semua makanan yang dikonsumsi. Semua orang memiliki perhatian pada cara produksi makanan mereka.
Karena itu, Cargill Tropical Palm melakukan kegiatan produksi dengan mementingkan keberlanjutan dan pertanggungjawaban. Contohnya, kami menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Jadi, kami memproduksi minyak kelapa sawit yang memiliki sertifikasi RSPO. Hal ini menunjukkan bahwa minyak kelapa sawit diproduksi dengan cara yang berkeberlanjutan dan bertanggung jawab.
Kegiatan berkelanjutan yang berhasil dicapai menjadi kebanggaan bagi kami. Sebuah pencapaian signifikan yang merupakan buah dari kerja keras 18.000 karyawan yang bekerja untuk Cargill Tropical Palm (Cargill).
Keberlanjutan dan keamanan karyawan menjadi nilai unggul yang dipegang teguh. Kami berproduksi dengan mengutamakan keberlanjutan serta memberikan kebaikan bagi dunia dan masyarakat Indonesia. Keamanan dalam bekerja merupakan nilai yang dimiliki Cargill. Kami menghargai semua orang yang bekerja untuk kami dan ingin agar mereka dapat pulang ke rumah pada keluarganya dalam kondisi baik setiap harinya.
Dalam mengimplementasikan prinsip keberlanjutan, kami menerapkan kebijakan tidak melakukan deforestasi dan pengembangan yang merusak. Selain itu, kami sebagai anggota RSPO sangat tunduk pada ketentuan dari RSPO mengenai metode pembukaan perkebunan dan pengelolaannya. Hal-hal tersebut sangat prinsip bagi kami.?Stakeholder?menjadi prioritas utama kami. Jadi, yang paling penting bagi kami adalah berinvestasi pada keluarga, karyawan, dan komunitas di sekitar tempat beroperasi.
Cargill mengelola serta mengawasi manajemen dan operasional PT Hindoli di Sumatera Selatan; PT Harapan Sawit Lestari (HSL), PT Indo Sawit Kekal (ISK), dan Poliplant Group di Kalimantan Barat dengan luas sekitar 80.000 hektare lahan tanam. Perkebunan-perkebunan tersebut menghasilkan kelapa sawit dan minyak kelapa sawit bersertifikat yang?berkelanjutan. Minyak inti sawit dan inti sawit berasal dari tandan buah segar yang tumbuh di perkebunan kami sendiri dan bersumber dari 21.000 lebih petani lokal.
Prioritas Cargill dalam membangun rantai pasokan minyak kelapa sawit dapat dilacak dan transparan. Cargill tegas berkomitmen atas zero deforestasi di lahan dengan nilai konservasi tinggi (high conservation values/HCV) atau di area stok karbon tinggi (high carbon stock/ HCS). Tidak ada pengembangan pada lahan gambut serta tidak ada eksploitasi hak-hak masyarakat adat dan masyarakat lokal. Kolaborasi dan dukungan dicari dari para pemasok, pelanggan, pemerintah, organisasi-organisasi di luar pemerintah, dan para pemangku?kepentingan lainnya guna menerapkan kebijakan selanjutnya.
Tahun depan ada sejumlah langkah yang akan dilakukan perusahaan. Meningkatkan produktivitas lahan dan jumlah minyak kelapa sawit yang dapat diproduksi dari perkebunan yang dimiliki akan menjadi salah satu fokus. Cargill juga ingin memastikan adanya zero?fatality?sehingga tidak ada karyawan yang terluka saat bekerja. Manajemen?control?juga terus ditingkatkan untuk proses?operational excellence.
Adapun yang paling penting dilakukan untuk membangun tim yang solid adalah?unity purpose. Semua orang disatukan dengan tujuan yang sama. Cita-cita perusahaan juga sejalan dengan cita-cita semua karyawan, yaitu menjadi perusahaan yang paling dihormati dan membuat hidup menjadi lebih baik.
Operational excellence?atau?financial excellence?mereka tetap harus sejalan dengan cita-cita yang ingin perusahaan wujudkan, memberikan penghidupan yang lebih baik terhadap komunitas di sekitar tempat beroperasi dan penduduk Indonesia secara lebih luas lagi. Itu merupakan langkah pertama yang di mengerti dengan baik oleh semua karyawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: