Kredit Foto: Antara/Yusran Uccang
Warta Ekonomi, Medan -
Terhitung sejak tanggal 3 Januari 2018 lalu, 29 nelayan asal Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara hilang tanpa kabar. Nelayan ini berasal dari perusahaan?Anak Buah Kapal (ABK) KM Mega Top III. Dan pihak?UD Sinar Mas selaku pemilik Kapal KM Mega Top III telah mengirimkan satu unit kapal miliknya untuk berangkat melakukan pencarian, Minggu (21/1) kemarin.?
Korpos SAR Kabupaten Sibolga, Adlin Buyung Nasution mengatakan, bahwa sesuai instruksi pihaknya telah melakukan pemantauan dan observasi, dan bersandar di pelabuhan Gunung Sitoli.
?Kapal mesin yang bisa digunakan cuma satu, penyisiran dan pencarian sudah? kita lakukan namun belum menjawab pasti. Kalau rekam pencarian, ya itu silahkan ditanya langsung ke Kapten Kapal,? katanya, Jumat (25/1/2018).
Dikatakannnya, respon dari instansi di level nasional terkait persoalan ini agaknya masih terlihat lamban. Kabar terbaru baik hasil analisis ataupun prediksi dari lembaga berwenang terkait kasus ini juga tak kunjung diterima.?
?Kita sudah menginfokan ke petinggi, ke Bakamla sudah, Baharkam, Basarnas sudah, kementrian sudah, upaya-upaya itu dilakukan, dan yang sulit sekarang ini, itu berdasarkan rapat kemarin, posisi nya di 8 mil di luar ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif),? kata Kepala PPN Sibolga, Rustardi.
Sementara itu, Kadis Perikanan Sibolga, Hendra Darmalius mengatakan, bahwa Kementrian melalui PSDKP ini akan berupaya membantu pencarian dan juga ini tinggal menunggu persetujuan Menteri Perikanan akan disisir sepanjang perairan laut di pantai barat Sumatera, "pihak Basarnas menginformasikan melalui SAR-SAR sepanjang Sumatera dan Basarnas juga sudah menyampaikan notice diplomatik ke negara di Samudra Hindia, Srilangka, Maroko hingga Australia,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil