Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Standard Chartered Target Bisnis Wealth Management Tumbuh 20 Persen

        Standard Chartered Target Bisnis Wealth Management Tumbuh 20 Persen Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Standard Chartered Bank Indonesia terus melakukan inovasi program dan produk untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis wealth management atau pengelolaan dana nasabah kaya. Bank tertua di Indonesia itu menargetkan pertumbuhan bisnis wealth management pada 2018 dapat mencapai 20 persen.?
        "Kami sudah menyiapkan strategi untuk mencapai target 20 persen itu. Caranya ya selain meluncurkan sejumlah produk investasi baru, kami melakukan penerapan digitalisasi untuk akses ke produk-produk wealth management," kata Executive Director & Head Wealth Management Standard Chartered Bank Indonesia, Bambang Simarno, di Makassar.
        Paling tidak ada tiga produk investasi terbaru yang diluncurkan Standard Chartered. Inovasi produk itu telah diperkenalkan dalam berbagai kegiatan, termasuk saat menggelar seminar keuangan Wealth on Wealth (WoW) di Kota Makassar pada akhir pekan ini. Produk investasi yang diperkenalkan berbeda-beda bergantung tingkat kemampuan maupun kondisi nasabah.
        Bambang menyebut rangkaian produk ?wealth management terbarunya yaitu Bahana Dana Ekuitas Prima (DEP). Produk itu merupakan reksa dana saham dengan strategi indeks yang menawarkan nilai kompetitif dan diversifikasi optimal. DEP memberikan kesempatan kepada nasabah dengan profil risiko agresif untuk berinvestasi ke 30 saham anggota IDX30.?
        Selain produk DEP, Standard Chartered juga meluncurkan produk hasil kerjasama dengan Prudential Indonesia. Terdapat dua produk sekaligus. Produk baru investasi itu diyakini dapat memenuhi kebutuhan nasabah atas perlindungan jiwa dan investasi. Rinciannya yakni PRUlink US Dolar Global Low Volatilty Equity Find (DGLV) dan PRUlink US Dollar Emerging Markets Equity Fund (DGEM).
        Bambang menuturkan pihaknya menaruh harapan bertumbuhnya bisnis wealth management lantaran melihat besarnya potensi itu di Indonesia. Beberapa faktor yang mempengaruhi yakni makro dan mikro ekonomi dan juga pertumbuhan pasar saham serta naik turunnya suku bunga acuan di dalam negeri.
        Potensi bisnis wealth management juga didukung beberapa riset bahwa masyarakat kelas menengah saat ini mencapai 74 juta orang. Angka itu diproyeksikan terus naik, bahkan mencapai dua kali lipat pada 2020 menjadi 141 juta orang.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: