Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Misbakhun Yakin Program Dana Desa Ciptakan Lapangan Kerja

        Misbakhun Yakin Program Dana Desa Ciptakan Lapangan Kerja Kredit Foto: Achmad Fauzi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun yakin program dana desa yang diluncurkan Pemerintahan Jokowi-JK dapat menciptakan lapangan kerja.?

        "Dana desa sekali mendayung bisa menciptakan lapangan kerja bagi warga desa dan pada saat bersamaan proyek kebutuhan dasar warga desa melalui pembangunan infrastruktur bisa berjalan seiring mengejar ketertinggalan. Terutama di desa-desa di kawasan pinggiran Indonesia," jelasnya saat menghadiri acara Diskusi Kajian Institute National Development and Financial (INDEF), di Kantor INDEF, Jalan Batu Merah, Pejaten Timur, Jakarta,?Selasa, (20/2/2018).

        Dia menilai, dengan mendorong alokasi dana desa ke program padat karya menjadi salah satu jalan sekaligus tantangan dalam upaya pemberdayaan masyarakat secara umum. Sekaligus, lanjut dia pada saat yang sama menemukan strategi percepatan dana desa dan menghapus kemiskinan serta ketimpangan desa.

        "Pencairan dana desa dengan skema cash for work digadang-gadang akan menyerap 5,8 sampai 11,8 juta pekerja baru. Jumlah orang miskin bakal turun 355 ribu jiwa," imbuhnya.

        Dalam tiga tahun sejak 2015 dana desa terus menanjak secara signifikan. "Dari Rp 20,67 triliun atau sekitar Rp 280,3 juta perdesa pada 2015 hingga menjadi Rp 60 triliun atau sekitar Rp 800,4 juta perdesa pada 2017. Dengan demikian bisa dikatakan secara teknis janji transfer dana desa mencapai Rp 1 milliar per desa telah diwujudkan," jelasnya.

        Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa kontribusi dana desa dalam penyerapan tenaga kerja pada tahun 2017 telah mengalami peningkatkan sampai tiga kali lipat dari angka penyerapan tenaga kerja. "Serapan tenaga kerja program dana desa 2015 mencapai 1.700.000 sedangkan di 2016 3.900.000 dan di 2017 mencapai 5.000.000 jiwa," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: