Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Solusi Gagal Bayar pada Kredit Mikro

        Ini Solusi Gagal Bayar pada Kredit Mikro Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Senior Financial Specialist Sector World Bank Nazirwan menyatakan bahwa pertumbuhan kredit mikro dalam beberapa tahun trakhir melesat tinggi yang mengarah pada kemingkinan pinjaman berlebih kepada nasabah. Hal itu dikemukakan Nazirwan dalam acara Workshop Keuangan di Semarang.

        "Namun, penetrasi pinjaman mikro yang tinggi bisa memicu terjadinya gagal bayar oleh para nasabah dan berdampak pada krisis keuangan," kata Nazirwan melalui siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (2/3/2018).

        Untuk itu, menurut Nazirwan perlu diterapkan responsible financing atau keuangan yang bertanggungjawab demi keberlanjutan usaha. Responsible financing bisa jadi landasan yang tepat untuk mengembalikan fokus industri keuangan mikro termasuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit Simpan Pinjam (USP).

        "Melalui penerapan prinsip-prinsip keuangan yang bertanggungjawab kepada anggota demi keberlanjutan usahanya," tandas Nazirwan.

        Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati menyampaikan strategi dalam rangka peningkatan akses UMKM dalam memenuhi kebutuhan permodalan terhadap lembaga keuangan formal, khususnya peran KSP dan USP koperasi.

        "KSP/USP koperasi merupakan lembaga keuangan alternatif perlu terus ditingkatkan kinerjanya sehingga menjadi sehat, kuat dan mandiri," ujar Yuana.

        Yuana menjelaskan KSP/USP yang sehat dan mandiri, serta memiliki kinerja yang baik dapat bersinergi dengan berbagai lembaga keuangan lainnya, antara lain PT Arta Ventura/PIP untuk menjadi penyalut kredit Ultra Mikro (Umi), maupun menjadi penyalur kredit usaha rakyat (KUR).?

        "Pemberdayaan KUMKM memerlukan koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta stakeholders termasuk dunia usaha, perbankan maupun lembaga keuangan nonbank," tukas Yuana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: