Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Febrian A. Ruddyard mengatakan diplomasi ekonomi menjadi salah satu prioritas nasional untuk periode 2014-2019.?
Beberapa bidang menjadi fokus utama diplomasi ekonomi Indonesia, yaitu perdagangan, investasi, pariwisata, kerja sama pembangunan, serta penempatan tenaga kerja terampil.
"Bidang kesehatan termasuk salah satu yang potensial untuk terus didorong melalui diplomasi ekonomi,"kata Febrian dalam keterangan resminya, Jumat pekan lalu.
Selain dalam kerangka pemasaran produk kesehatan, diplomasi ekonomi di bidang kesehatan juga dapat digunakan dalam kerangka Kerja Sama Selatan?Selatan dan Triangular, serta penempatan tenaga kerja terampil di bidang kesehatan.
Febrian menyebutkan salah satu forum yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat diplomasi ekonomi di bidang kesehatan adalah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang anggotanya mayoritas berada di kawasan Afrika dan Timur Tengah.?
Pada pertemuan para Menteri Kesehatan OKI di Jeddah, Desember 2017, Indonesia diputuskan sebagai Co-Lead Country Coordinator untuk medicines, vaccines and medical technologies.
"OKI juga menyepakati Indonesia untuk menjadi tuan rumah OIC Centre of Excellence on Vaccines and Biotechnology Products," ungkap Febrian
Direktur Utama Bio Farma, M. Rahman Rustan mengatakan saat ini Bio Farma? terus membuka pasar baru di negara-negara OKI, khususnya potensi dalam mendukung Indonesia sebagai Center of Excellence (CoE).
"Dukungan Pemerintah Indonesia dalam marketing diplomacy yang dilakukan oleh Bio Farma dalam membuka pasar negara-negara? OKI, karena G to G akan lebih diperhitungkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: