PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) berhasil mengurangi jumlah kerugiannya menjadi Rp68,48 miliar di akhir 2017. Hilangnya pos keuangan rugi penurunan nilai tanaman belum menghasilkan menjadi salah satu penyebab susutnya nilai rugi perusahaan pada tahun lalu.
Direktur Eterindo Wahanatama Azwar mengatakan, pada 2016 nilai rugi penurunan nilai tanaman belum menghasilkan mencapai Rp95,42 miliar. Selain itu, munculnya laba selisih kurs juga ikut mempengaruhi penyusutan kerugian perusahaan, tercatat laba akibat selisih kurs?neto ETWA mencapai Rp5,21 miliar dari posisi sebelumnya rugi Rp50,45 miliar.
Sementara itu, terkait dengan penjualan, perseroan harus rela mengalami penurunan penjualan sebesar 38,60% menjadi Rp243,01 miliar. Bandingkan dengan penjualan neto di tahun 2016 yang sempat mencapai Rp395,79 miliar.
Penjualan biodiesel masih menjadi sumber pemasukan utama perusahaan. Tercatat penjualan biodiesl ETWA pada 2017 mencapai Rp230,29 miliar atau sekitar 94,76% dari total penjualan, kemudian diikuti oleh penjualan bahan kimia klain yang mencapai Rp9,15 miliar dan tandan buah segar (TBS) yang sebesar Rp3,56 miliar.
Penjualan di tiap sektor perusahaan mengalami penurunan. Penurunan terdalam terjadi pada penjualan bahan kimia lain yang anjlok 91,52% dari posisi 2016 sebesar Rp107,95 miliar kemudian diikuti oleh penjualan TBS yang juga susut 47,65% dari tahun sebelumnya Rp6,81 miliar.
Sementara nilai penjualan biodiesel mengalami penurunan 18,05% dari posisi 2016 yang sebesar Rp281,03 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: