PT Bank Maybank Indonesia Tbk atau Maybank langsungkan program Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE) yakni pemberdayaan ekonomi berkelanjutan bagi komunitas penyandang disabilitas di Solo, yang dipusatkan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Solo, Gg. Buntu, Penumping, Laweyan, Solo, mulai (12/3/2018) dan berakhir hari ini (14/3/2018).
Program RISE merupakan program yang bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha mikro-UKM sehingga dapat memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya.? ?
Penutupan pelatihan RISE pada?hari ini?dihadiri Tito Adji Siswantoro, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Industri Keuangan Nonbank (IKNB) dan Edukasi Perlindungan Konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo.
"Pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu fokus corporate responsibility Maybank Indonesia. Kami berharap program ini dapat membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha mikro-UKM sehingga dapat memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya," ucap Esti Nugraheni, Head, Corporate Communications & Branding?Maybank Indonesia dalam keterangannya, Rabu (14/3/2018).
Selama masa pelatihan, para peserta penyandang disabilitas dibekali dengan pengetahuan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, dan perubahan pola pikir (mindset).?
Pelatihan RISE di Solo diikuti sekitar 111 penyandang disabilitas yang memiliki beragam lini usaha, mulai dari berjualan koran, usaha katering, pedagang warung/toko, jasa perbaikan elektronik, perajin genting, penjahit, pengepul barang bekas, bahkan di antara peserta juga ada yang belum memiliki usaha, tetapi mempunyai keinginan kuat untuk membuka usaha kecil-kecilan.
Pelaksanaan program RISE di Solo ini merupakan keberlanjutan dari pilot project dan rangkaian program untuk memberikan pelatihan kepada 2.200 penyandang disabilitas yang akan dilakukan selama 2 (dua) tahun ke depan, di sedikitnya 7 (tujuh) kota di Indonesia. Awal 2018 Maybank Indonesia telah memberikan pelatihan di Yogyakarta dan Malang dengan jumlah peserta sebanyak 222 orang.?
Selain itu, berdasarkan survei Nottingham University, dari awal implementasi program hingga Juli 2017, sebanyak 40% peringkat terbaik dari penyandang disabilitas yang mengikuti program ini, telah berhasil memulai atau meningkatkan kapabilitas usaha hingga 351,8%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: