Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mendikbud: UN Tak Lagi Uji Kejujuran Siswa

        Mendikbud: UN Tak Lagi Uji Kejujuran Siswa Kredit Foto: Antara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan ujian nasional (UN) tak relevan lagi menguji kejujuran siswa karena tidak ada lagi peluang kecurangan atau berbuat pelanggaran.

        "Harapan saya, ke depan kualitas UN akan semakin baik dari tahun sebelumnya. UN sekarang tidak lagi relevan untuk menguji kejujuran siswa karena tidak ada lagi peluang kecurangan atau kecil sekali peluang untuk berbuat pelanggaran," ujar Mendikbud saat meninjau pelaksanaan UN di SMKN 29 dan SMKN 6 Jakarta, Senin (2/4/2018).

        Dia menjelaskan pihaknya berupaya agar pelaksanaan UN berbasis komputer (UNBK) dan UN kertas pensil (UNKP) tidak bocor. Hal ini dikarenakan setiap siswa mengerjakan soal yang berbeda dengan siswa yang lainnya.

        "Andaikan bocor, itu peluangnya kecil sekali dan itu juga sangat luar biasa kalau itu terjadi karena soal baru bisa dibuka beberapa menit sebelum UN dimulai, serta hanya bisa dibuka oleh siswa yang ada di depan komputer itu." Mendikbud menjelaskan hasil UN nantinya akan digunakan untuk standarisasi dan melakukan pemetaan pendidikan secara nasional.

        "Dari hasil UN tersebut, nanti akan dijadikan dasar untuk membuat kebijakan serta melakukan perbaikan pada tahun berikutnya." Mendikbud menambahkan persoalan dihargai atau tidaknya hasil UN tersebut oleh institusi lain, maka pihaknya menyerahkan pada pihak yang menggunakan hasil UN tersebut.

        "Tapi semestinya dengan kualitas UN yang seperti sekarang (semakin membaik), tidak ada alasan untuk tidak menggunakan hasil UN ini. Saya kira kalau ada lembaga yang mengabaikan kerja keras siswa-siswa yang telah menunjukkan tingkat kejujuran yang tidak diragukan lagi, itu merupakan bagian dari pelecehan," papar Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

        Sementara itu, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemdikbud, Bakhrun, mengatakan sampai saat ini pelaksanaan UN untuk tingkat SMK berjalan lancar.

        "Hingga saat ini belum ada laporan gangguan pelaksanaan UN, baik itu UNBK dan UNKP," ujar Bakhrun.

        Sebanyak 1.485.302 siswa dari 13.054 SMK mengikuti UN yang diselenggarakan mulai 2 April hingga 5 April. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.495 SMK atau 1.459.062 siswa melaksanakan UNBK dan sisanya Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

        Sedangkan UN, untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat diselenggarakan pada 9 hingga 12 April dan sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat diselenggarakan pada 23 hingga 26 April. Sementara, UN susulan untuk SMK dan SMA sederajat akan diselenggarakan pada 17 hingga 18 April dan untuk SMP sederajat pada 8 hingga 9 Mei.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: