Xiaomi dari China mengatakan ingin pembuat komponen smartphone global untuk mendirikan basisnya di India, dan berpotensi membawa sebanyak $2,5 miliar investasi ke negara Asia Selatan dan menciptakan sebanyak 50.000 lapangan pekerjaan baru.
Langkah ini dapat meningkatkan upaya Perdana Menteri Narendra Modi yang terkenal yakni, ?Make in India?. Modi ingin mengubah India menjadi pusat manufaktur global dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pekerjaan di ekonomi terbesar ketiga di Asia.
New Delhi memiliki roadmap untuk meningkatkan perakitan smartphone lokal dan Minggu lalu mengumumkan bea 10 persen atas impor komponen utama smartphone, termasuk papan sirkuit tercetak yang terpopulasi atau populated printed circuit boards (PCBs), sebagai bagian dari rencana.
Xiaomi, yang telah menggagalkan pesaing Korea yaitu Samsung Electronics untuk mengambil posisi terdepan di pasar ponsel pintar India, menjadi tuan rumah 50 pemasok globalnya di New Delhi pada KTT investasi pada Senin (9/4/2018), yang juga dihadiri oleh pejabat tinggi India.
"Jika semua 50 pemasok mendirikan toko di India, itu akan menghasilkan investasi senilai $2,5 miliar dan menciptakan sebanyak 50.000 pekerjaan," pungkas Xiaomi, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (9/4/2018).
Xiaomi sendiri sekarang memiliki enam pabrik manufaktur smartphone di India, yang norbene merupakan pasar terbesarnya di belakang China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo