Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Achmad Zaky mengaku tidak muluk-muluk dalam membesarkan bisnis perusahannya. Peraturan yang begitu kaku dan terlalu birokratis tak berlaku, yang terpenting kata Zaky wajib menghasilkan sesuatu seiring inovasi teknologi yang ada.
Keadaan ini diartikan sejalan dengan program pemerintah dalam mengimplementasikan revolusi industri atau industri 4.0. Di mana dunia industri segera meningkatkan kapasitasnya untuk bersaing. Peningkatan kapasitas pekerja pun menjadi komponen terpenting.
"Teknologi itu suatu senjata dan harus kita gunakan. Dan mereka (SDM) adalah yang membuat teknologi itu. Menciptakan teknologi itu senjata kita (Bukalapak). Karena sekarang maraknya teknologi di mana-mana, tools di mana-mana. Ibaratnya, teknologi itu sudah kayak api," tutur Zaky yang didaulat sebagai pembicara di seminar Warta Ekonomi?bertajuk "Human Resources Challanges 4.0"?di Hotel Le Meridien, Jakarta, belum lama ini.?
Dikatakan oleh lulusan ITB ini kebebasan bekerja bagi karyawan inilah mendorong terciptanya kreativitas yang berdampak positif bagi kinerja Bukalapak.
"Semakin kita kontrol, semakin mereka malas kerja. Kita enggak ada jam kerja mau berangkat jam 1 siang boleh, sampai jam 10 malam boleh, asalkan mereka mengatur dirinya sendiri untuk menghasilkan sesuatu," tuturnya.
Ia menambahkan saat ini jumlah staf karyawan Bukalapak mencapai 1.500 yang rata-rata merupakan usia muda. Zaky beralasan generasi muda bisa berpikir cepat menentukan keberhasilan.
"Saya pernah merekrut profesional usia 40 tahun dengan pengalaman 20 tahun itu malah enggak masuk.?Mereka enggak ngerti Snapchat, Instagram," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: