Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengintip Perjuangan Enam Atlet Tinju Indonesia di Ukraina

        Mengintip Perjuangan Enam Atlet Tinju Indonesia di Ukraina Kredit Foto: Egy Massadiah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Enam petinju Indonesia bersama dua coach dan seorang manajer sudah dua pekan ini berada di kota Kharkiv, sekitar 570 km dari ibu kota Ukraina, Kiev. Dipimpin langsung Ketua PB Pertina, Johni Asadoma, mereka tengah berlatih sangat serius menghadapi Asian Games 2018 di Jakarta.

        Ketua Pertina, Johni Asadoma, berkata bahwa sebelum?bertolak ke Ukraina, dia mendapat pesan khusus dari Chefs De Mission (CdM) Asian Games ke-18 tahun 2018, Syafruddin, untuk fokus menyerap pengalaman baru dalam latihan kali ini.

        "Dukungan Pak Syaf luar biasa kepada kami untuk keberangkatan ke Ukraina," kata Johni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

        Dalam sebuah sesi latihan digunakan teknologi komputer. Tahapan ini untuk mengukur kecepatan pukulan, kekuatan pukulan, jeda setiap pukulan, dan konsentrasi petinju. Sesi ini ditangani langsung oleh Volentin Nawomevich, seorang ahli boxer yang mengajar di Lviv Sport University. Pria berusia 65 tahun ini sudah berkecimpung di dunia tinju sejak 1973.

        Para petinju bergiliran memukul sebuah objek sansak, sementara Volentin mencermati layar monitor komputer. Setiap selesai, Volentin menjelaskan hasilnya kepada petinju dalam bahasa Ukraina dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Mohammad, orang Maroko yang sudah 15 tahun tinggal di Kharkiv, kepada para petinju.

        Lalu, mengapa Ukraina? dipilih sebagai tempat penggemblengan atlet tinju Indonesia? Johni menjelaskan, bahwa selain negara Kuba, Ukraina juga merupakan potret reputasi mengagumkan dalam tinju amatir.?

        Salah satu legenda Ukraina, Wladimir Klitschko, juara tinju dunia dengan catatan menang-kalah 64-5 (53 KO) sejak naik ring pertama kali pada 1996. Selain itu, ada pula Grygoriy Lomachenko yang merebut gelar olimpiade pada final tinju kelas ringan di Olimpiade London 2012. Lomachenko mengamankan emas setelah menang angka atas Soonchul Han dengan 19-9.

        "Ini untuk memperkaya pengalaman atlet tinju Indonesia. Untuk latihan dan uji coba tanding, kami pilih negara Ukraina," tutur Johni.

        Alasan lain yakni adanya turnamen tinju Nikolai Manger yang digelar 18 sampai 22 April di kota Kherson, Ukraina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ratih Rahayu
        Editor: Ratih Rahayu

        Bagikan Artikel: