Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kenang Perjuangan Rakyat, Pena 98 Gelar Pameran Foto dan Diskusi di 11 Kota

        Kenang Perjuangan Rakyat, Pena 98 Gelar Pameran Foto dan Diskusi di 11 Kota Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presidium Pena 98 menggelar acara pameran foto dan diskusi di 11 daerah di Indonesia selama sebulan penuh. Acara itu bertajuk "20 Tahun Reformasi: Untuk Alasan Apapun Kami Tidak Mau Kembali ke Orde Baru". Ketua panitia acara Pameran Fhoto dan Diskusi, Fendi Mugni mengatakan acara ini menyajikan foto dokumentasi serta refleksi tentang perjuangan melawan rezim Soeharto.

        "Pameran foto dan diskusi hampir 1 bulan penuh, mulai 26 April sampai 21 Mei. Selain Jakarta, digelar juga di Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Jatim, Bali, Makasar, dan Palu. Sudah 20 tahun tapi semangat itu tetap ada dan harapan terhadap Indonesia baru," pungkas aktivis Forum Kota tersebut.

        Ditempat yang sama, Sekjen Pena 98 Adian Napitupulu mengenang perjuangan?para mahasiswa Indonesia melawan rezim tiran bernama Orde Baru.

        "Kita tahu ada banyak kekerasan, ancaman, ketidakadilan, kesewenangan yang dilakukan Orba merata hampir pada seluruh rakyat Indonesia; ?ada petani, nelayan, mahasiswa hampir di semua daerah. Kita ingat dulu ada mahasiwa yang ditembak mati di Makasar. Terhadap Papol PDIP 27 Juli tahun 1996, kemudian terhadap nelayan termasuk kekerasan yang bernuasna politis dimana kebebasan dihambat, kemerdekaan berserikat dihambat," tegasnya.

        Akumulasi itu kata Anggota DPR ini membuat mahasiswa bergerak dengan harapan Indonesia menjadi negeri dibangun diatas demokrasi, bukan dibangun seperti sistem kerajaan despotik.?Untuk itu, kata Adian menjadi tugas Pena 98 untuk memberikan edukasi dan pencerahan atas peristiwa itu.

        "Jadi kalau dibilang siapa sesungguhnya yang terlibat dalam aksi 98 tidak bisa dlihat dari tanggal 21 Mei saja. Tapi harus dilihat dari beberapa waktu sebelumnya, termasuk sikap-sikap mereka terhadap pemerintah Soeharto saat itu. Banyak orang yang mengaku tokoh reformasi, tapi kita buka rekam jejak sejarah, mereka adalah pendukung Soeharto tahun 97 untuk jadi presiden kesekian kalinya," cetusnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: