Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Abraham Samad Sebut Politik Dinasti Mengerikan dan Menjijikkan

        Abraham Samad Sebut Politik Dinasti Mengerikan dan Menjijikkan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad (AS), mengajak masyarakat untuk memerangi politik dinasti yang masih mewarnai kehidupan demokrasi di Indonesia. Di mata dia, politik dinasti memiliki banyak dampak negatif. Abraham Samad bahkan menyebut politik dinasti sangat mengerikan dan menjijikkan.?

        Menurut Abraham Samad, pilkada yang kerap diagung-agungkan mampu membawa harapan kesejahteraan kerap kali berbalik, terlebih tatkala dinasti politik semakin dilanggengkan. Dinasti politik juga membuat? sistem pengkaderan dalam parpol menjadi amburadul, termasuk rekrutmen politik menjadi tidak sehat.?

        "Politik dinasti pun kian mencorong dan semakin sohor," ucap Abraham Samad pada deklarasi calon presiden yang diselenggarakan oleh Koaliasi Rakyat Indonesia Timur untuk AS 2019 di Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Sulsel, belum lama ini.?

        Abraham Samad melanjutkan di daerah yang dinasti politiknya sangat kuat, rekrutmen hanya akan bersifat nepotisme. Semuanya, termasuk kekuasaan akan bertumpu pada silsilah keluarga, tidak ubahnya dengan rezim monarki absolut. Itu tentunya harus dilawan dan diperangi demi menghadirkan kehidupan berdemokrasi yang lebih baik.

        "Pengelolaan sumber daya ekonomi pun hanya berputar di lingkaran pengikut dinasti. Pembagaian pos pengeluaran dalam APBN dan APBD terdistribusi rapi di sekeliling mereka," ujarnya.

        "Mohon maaf bagi yang berada di lingkaran dinasti, silahkan ambil ampas dari yang sudah mereka bagi-bagi. Sungguh mengerikan, sekaligus menjinjikan," pungkas Abraham Samad.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: