Perkembangan teknologi blockchain di Indonesia cukup mendapat respons yang sangat baik, kendati awalnya dianggap sebagai ancaman industri, saat ini teknologi blockchain justru didaulat sebagai teknologi industri masa depan.
Bahkan, salah satu perusahaan pengembangan teknologi blockchain Indonesia, Blockchain Zoo, menjadi perusahaan IT Consultant pertama di ASEAN yang masuk dalam daftar "Gartner".
Demi membahas sejauh mana peran teknologi blockchain bagi Indonesia, Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) menggelar forum bertajuk "Block Jakarta". Blockchain Zoo bersama 6 perusahaan lain yang tergabung dalam Asosiasi Blockchain Indonesia menggelar forum Block Jakarta yang diikuti sebanyak 360 partisipan dari puluhan perusahaan.
Sekretaris Jenderal ABI, Pandu Sastrowardoyo, yang juga merupakan Chairwoman Blockchain Zoo menyatakan saat ini teknologi blockchain bisa membuat lembaga atau instansi dapat bekerja sama dengan baik. Apalagi, jika teknologi blockchain ini juga disinergikan dengan sektor pemerintahan yang melibatkan banyak pihak dan banyak agenda, tentunya akan sangat bermanfaat.
"Berbeda dengan Singapura, Indonesia memiliki otonomi daerah sendiri-sendiri dan semuanya punya keinginan untuk menjadi lebih baik, namun sulit untuk bekerja sama dengan sentralisasi data sistem IT saat ini. Dengan teknologi blockchain, hal tersebut tentunya dapat diatasi," kata dia di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Ditambahkan, Indonesia masih belum banyak mempunyai sistem baku, seperti rumah sakit yang data-datanya tersentralisasi di pemerintahan. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya kebutuhan teknologi untuk hal tersebut dan sistem desentralisasi atau otonomi daerah tadi. Itulah mengapa kami menanganggap teknologi blockchain sangat diperlukan sektor pemerintahan.
"Dengan blockchain, saya optimis Indonesia mampu melewati Singapura, bahkan China," tambah Pandu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Fauziah Nurul Hidayah