Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        4 Strategi TPID Sulsel Jaga Inflasi Selama Ramadan

        4 Strategi TPID Sulsel Jaga Inflasi Selama Ramadan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Bank Indonesia (BI) dan seluruh instansi yang tergabung dalam Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Sulsel telah menyiapkan strategi menjaga agar inflasi terkendali selama Ramadan 2018. Langkah-langkah untuk menekan inflasi itu dirumuskan dalam High Level Meeting TPID Sulsel yang turut dihadiri oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, pada awal Mei lalu.

        Direktur BI Sulsel, Dwityapoetra Soeyasa Besar, menyampaikan pada High Level Meeting TPID Sulsel telah disepakati untuk berfokus menekan laju inflasi selama Ramadan. Paling tidak, ada empat strategi yang disingkat 4K untuk menjaga inflasi terkendali. Mulai dari menjaga ketersediaan pasokan hingga komunikasi ekspektasi yang melibatkan ulama, mubalig, media dan generasi muda dalam menjaga inflasi.

        "Langkah pengendalian inflasi selama Ramadan dapat disingkat 4K. Itu meliputi (1) ketersediaan pasokan yang terjaga, (2) keterjangkauan harga, (3) kelancaran distribusi dan (4) komunikasi ekspektasi. Nah, komunikasi ekspektasi itu berupa kegiatan Tarhib Ramadan dan Silaturahmi dengan ulama dan mubalig," kata Dwityapoetra, di Makassar.?

        Kegiatan Tarhib Ramadan dikoordinasikan dan bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia atau MUI. Tidak hanya ulama dan mubalig yang hadir, tapi turut diundang Generasi Baru Indonesia (GenBI) Sulsel. Keberadaan mereka diharapkan mampu meneruskan informasi terkait pengendalian belanja selama Ramadan. Masyarakat diimbau tidak belanja secara berlebihan dan pedagang pun diminta menjual dengan harga wajar.?

        Deputi Direktur BI Sulsel, Aryo Setyoso, menambahkan inflasi perlu dijaga mengingat begitu banyak dampak buruknya bila dibiarkan tidak terkendali. Dampak negatif inflasi yang tinggi dan tidak stabil, di antaranya yaitu penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat dan peningkatan tingkat kemiskinan.?

        "Makanya inflasi perlu dijaga pada level rendah dan stabil," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: