- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Tahun 2020, PLN Targetkan Terhubung Interkoneksi Kalsel, Kaltim, dan Kaltara
PT PLN Wilayah Kaltimra?menargetkan pada tahun 2020 sudah tersambung interkoneksi jaringan listrik di wilayah Kalsel, Kaltim dan Kaltara.
General Manager PLN Wilayah Kaltimra Riza Novianto Gustam mengatakan dalam proyek 35.000 MW Kaltim dan Kaltara bertanggung jawab atas proyek sebesar 790 MW. PLN menargetkan pada tahun 2020 telah ada interkoneksi antara Kalsel, Kaltim dan Kaltara yang rencananya Mei ini sudah mulai tersambung interkoneksi.
?Saat ini kami sedang menyelesaikan proyek interkoneksi antara Sistem Mahakam di Kaltim dengan Sistem Barito di Kalsel yang rencananya bulan Mei ini sudah mulai menyambung interkoneksinya. Kami targetkan pada 2020 Kaltim, Kaltara, dan Kalsel sudah sepenuhnya dalam sistem interkoneksi. Jika ini berjalan maka dipastikan listrik andal dan lebih siap mendukung pertumbuhan ekonomi dari Kaltim hingga Kaltara,? beber Riza saat kegiatan Forum Stakeholders Forum (MSF) di Balikpapan dengan tema ?Peran PLN dalam Mendukung Kemudahan Berinvestasi dan Melistriki Daerah Terdepan, Teluar, Tertinggal (3T)", di Balikpapan Senin (14/5/2018).
Riza mengulas cadangan daya sebesar 200 MW pada Sistem Mahakam tentunya menunjukkan kesiapan PLN dalam mendukung industri dan kemudahan berinvestasi. Selain pemasaran agresif, PLN juga menyatakan kesiapannya untuk melistriki kawasan industri, baik di Kaltim maupun Kaltara.
?Kami ingin menghidupkan kawasan industri. Kenyataan di lapangan saat ini ada satu kawasan industri yang listriknya belum siap. Karena alasan regulasi, PLN belum dapat masuk kesana. Inilah yang menjadi perhatian dan kami memohon dukungan dari pemerintah daerah untuk menjembatani kemudahan masuk ke dalam kawasan industri ini", sambungnya.
Mengenai rasio elektrifikasi (RE), Riza mengatakan bahwa RE di Kaltim dan Kaltara saat ini adalah 92.17%. Tahun 2018 ini target RE adalah 93,92%. Sedangkan tahun 2020, target RE adalah 100%.
Sementara itu terkait upaya melistriki daerah 3T, PLN mengatakan bahwa saat ini pada tahun 2018 100% desa di Kaltim dan Kaltara sudah berlistrik.
?Desa berlistrik terdiri dari PLN dan non PLN. Tentunya ini masih merupakan tanggung jawab kami untuk memperluas jaringan pada desa-desa yang belum tersentuh PLN. Utamanya juga pada desa yang saat ini masih belum 24 jam beroperasi listriknya, akan menjadi perhatian khusus dari kami,?lanjut Riza.
Dalam upaya untuk menerangi lokasi 3T, tentunya perjuangan PLN tidak dikatakan mudah. Medan jalan yang berat dan kendala akses transportasi seperti jalanan ambles, becek, hingga menyebrangi sungai yang berjeram adalah tantangan yang sehari-hari dihadapi tim PLN di lapangan.
Riza mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah merancang untuk memanfaatkan kearifan lokal yang dapat membantu mempercepat kehadiran listrik didaerah 3T. Salah satunya dengan membangun sistem kelistrikan lokal disana dengan menggunakan solarcell, PLTS, atau komponen-komponen lainnya yang mendukung energi baru terbarukan.
?Akan kita upayakan langkah-langkah tadi untuk memenuhi kebutuhan listrik lokasi yang sulit terjangkau tadi. Upaya ini tentunya untuk mewujudkan pemerataan dan listrik yang berkeadilan, bahwa seluruh warga harus mendapatkan listrik secara layak. Untuk itu kami butuh support dari Pemda dan TNI Polri sebab kami tahu bahwa stakeholders memiliki kekuatan dan kemampuan untuk sama-sama bersinergi mengatasi tantangan-tantangan ini", pungkas Riza.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil