Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di desa-desa, salah satunya dengan kerja sama antara Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang merupakan pembina Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan Lion Parcel. Mereka sepakat untuk mengembangkan BUMDes dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi desa.
Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, mengatakan, kerja sama dengan Lion Parcel akan sangat berguna dalam mengakselerasi transaksi produk unggulan desa melalui e-commerce dari BRI dan BNI. Ia mencontohkan, ke depan konsumen bisa membeli alpukat langsung dari desa secara online.
"Kalau model ini jadi, masyarakat desa tidak akan menganggur dan berpenghasilan di atas 2 juta. Ini tentu akan menguntungkan petani," sambung Eko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (26/5/2018).
Eko menambahkan, kerja sama BUMDes ini selain menambah pendapatan dan nilai ekonomi, juga nilai tambah produk di desa. Beberapa waktu lalu, Kemendes PDTT mengadakan pameran BUMDes di Malaysia, BUMDes bisa pro-aktif langsung ke sentra-sentra produksi di desa.
Menurutnya, banyak BUMDes yang sukses tidak terlepas dari manajemen pelatihan dan pendampingan. Untuk terus meningkatkan kapasitas aparat desa termasuk pemahaman mengenai?e-commerce, lanjutnya, Kemendes PDTT pun telah meluncurkan Akademi Desa 4.0 yang berfungsi sebagai lembaga pelatihan.
"Dalam Akademi Desa 4.0 diajarkan bagaimana mengelola BUMDes secara virtual, jadi masyarakat bisa belajar dan kita fasilitasi. Sehingga target tiap desa punya 1 BUMDes bisa tercapai di 2019. Saat ini ada sekitar 32 ribu BUMDes. Perlu terus disosialisasikan keberhasilan BUMDes supaya bisa menginspirasi desa lain, bisa dicontoh dan di kloning," ujar Eko.
Sementara itu, Manager Operasional Lion Grup, Edward Sirait, mengatakan, pihaknya menyambut baik karena dipercaya memiliki kesempatan kerja sama bersama Lion Parcel, bank, dan BUMDes. Dirinya pun berharap, ke depan bentuk kerja sama yang dilakukan tidak hanya di bidang logistik, melainkan juga untuk penjualan tiket dan lainnya.
"Dengan dibantu dan didukung penuh bank dan produknya memang ada, harusnya BUMDes bisa jalan. Apa yg dibuat Pak Eko adalah sejarah baru, produk desa dijadikan badan usaha," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu