PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo IV (Persero) melakukan penerbitan surat utang alias obligasi I sebesar Rp3 triliun. Aksi korporasi BUMN di bidang kepelabuhan itu ditujukan untuk memperkuat konektivitas, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.
Obligasi I sebesar Rp3 triliun diterbitkan pada semester pertama tahun ini yang akan dibagi dalam tiga tenor. Rinciannya yakni seri A untuk lima tahun, seri B untuk tujuh tahun dan seri C untuk sepuluh tahun. Obligasi ini memiliki bunga tetap dan bunga dibayarkan setiap triwulan dengan basis 30/360.
Direktur Utama Pelindo IV, Doo Agung, mengatakan obligasi seri A akan jatuh tempo pada 4 Juli 2023, obligasi seri B jatuh tempo pada 4 Juli 2025 dan obligasi seri C akan jatuh tempo pada 4 Juli 2028. Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan idAA (Double A) dari PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo).
Doso memaparkan dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk berbagai keperluan. "Sekitar 59% akan digunakan untuk refinancing pokok pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk," kata Doso, dalam keterangan persnya, Senin, (28/5/2018).
Selanjutnya, Doso menyebut sekitar 33%?akan digunakan untuk pembiayaan program-program investasi Pelindo IV. Itu meliputi lanjutan pembangunan infrastruktur dan suprastruktur Makssasar New Port (MNP). Lalu, sekitar 8 persen digunakan untuk pembelian alat fasilitas pelabuhan di Terminal Petikemas Bitung, Kendari New Port dan Cabang Pantoloan.
"Perseroan sebagai salah satu operator pelabuhan terbesar di Indonesia memiliki keungulan kompetitif dibandingkan dengan kompetitor baik dalam aspek bisnis, operasional, SDM dan tanggung jawab sosial. Sebagai contoh dalam aspek bisnis, perseroan memiliki wilayah kerja yang luas dengan banyak potensi untuk pengelolaan sumber daya alam dan menciptakan konektivitas yang mendukung kegiatan direct call," jelas Doso.
Rencananya, Doso mengungkapkan masa penawaran awal (bookbuilding) obligasi akan dilakukan pada 22 Mei-5 Juni 2018. Sedangkan masa penawaran umum akan dilaksanakan pada 28 - 29 Juni 2018. Pencataaan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada 5 Juli 2018. Bertindak sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas dan PT CGS-Sekuritas Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: