Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berkat KUR, UKM Tanaman Hias di Lombok Naik Kelas

        Berkat KUR, UKM Tanaman Hias di Lombok Naik Kelas Kredit Foto: Kemenkop dan UKM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pelaku UKM tanaman hias di NTB yakni Indah Trisnawati, pemilik usaha Lombok Orchid, mampu menaikkan kelas usaha ke skala yang lebih tinggi tidak lama berselang setelah mendapatkan pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR).

        Indah Trisnawati saat ditemui di nursery-nya yang terletak di Jalan Dakota, Rembiga Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (6/6/2018), mengatakan usahanya semakin berkembang setelah mengakses KUR dua tahun silam.

        "Saya memulai usaha dari hobi, bersama suami. Kami awalnya penasaran mengapa orang menyukai anggrek dan ada yang begitu fanatik," katanya.

        Perempuan yang lahir di Sragen 36 tahun lalu itu kemudian membeli beberapa anggrek di nursery-nursery. Ia menemukan ternyata merawat anggrek itu perlu kesabaran yang tinggi.

        Ibu dua anak itu pun mencari ilmu dari nursery ke nursery hingga akhirnya menemukan bahwa masing-masing jenis anggrek membutuhkan perawatan yang berbeda.

        Ia membangun nursery kecil bermodal Rp15 juta dari tabungannya untuk usaha pembesaran bibit anggrek pada mulanya yakni sekitar 2015.

        "Saat ini saya belum terlalu serius karena juga mengikuti suami yang berpindah-pindah tugas sampai kemudian kami memutuskan saya menetap di Lombok dan suami di Surabaya," katanya.

        Saat berjauhan dengan suami itu kemudian terpikir olehnya untuk lebih fokus pada usaha yang telah dikembangkannya.

        "Saya berpikir kenapa saya tidak mulai untuk seriusi usaha saya ini, toh sudah mulai banyak yang tahu," katanya.

        Ia pun mulai memperluas usahanya, tidak sekadar menjual anggrek jenis anggrek bulan, Dendrobium, Vanda, Catleya, Oncydium, Cymbidium, tapi juga keperluan pendukungnya termasuk media tanam seperti arang, pakis, spagnum moss, sprayer, dan pupuk untuk anggrek berkualitas.

        Bahkan, ia tidak ingin berpelit-pelit ilmu dan menyediakan pelatihan serta konsultasi tentang cara merawat anggrek agar tampil cantik dan rajin berbunga.

        Indah pun merasa perlu modal tambahan untuk usahanya. Ia mencari informasi agar bisa mengakses pembiayaan ke bank. Nyatanya, perbankan menyaratkan kepemilikan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) hingga ia pun berupaya mencari tahu.

        "Ternyata tidak sulit mengurusnya hanya tinggal menyiapkan persyaratan tidak sampai berhari-hari kartu IUMK itu jadi. Dari situ saya langsung sering mendapatkan informasi dari dinas-dinas tentang pelatihan dan pembinaan UMKM," kata Indah.

        Ia pun mendapatkan jalan untuk mengakses KUR tanpa kesulitan sampai pada akhirnya usahanya disetujui mendapatkan perkuatan modal dari KUR sebesar Rp25 juta.

        "Dengan uang itu saya belikan bibit dan keperluan tanam, memperluas tempat usaha, jadi usaha saya semakin besar, karyawan juga ditambah," kata mantan penyiar itu.

        Ia melengkapi koleksi tanamannya sampai lebih dari 50 jenis anggrek untuk memenuhi permintaan pasar. Bunga anggrek yang harganya cukup mahal bisa disiapkan apabila ada pesanan. Nama Lombok Orchid pun semakin diperhitungkan. Pasarnya meluas sampai menjadi langganan hotel-hotel dan tempat pertemuan di seantero Lombok.

        Indah merasakan omzetnya mulai naik signifikan hingga 40% dari sebelum ia mengakses KUR. Tak berhenti sampai di situ, Indah pun memperluas usahanya dengan menyediakan jasa sewa tanaman indoor di Lombok dan memperkuat divisi pelatihan.

        Usahanya kini meraup omzet per bulan hingga puluhan juta usaha lantaran ia fokus pada pengelolaan manajemen yang ketat.

        "Saya 'kan pernah dapat pelatihan soal manajemen dari Dinas Koperasi dan UKM, ini berguna sekali," katanya.

        Ia menerapkan ilmu yang didapatkan pada usahanya termasuk untuk membuat usahanya berbeda dengan kompetitor.

        "Soal harga misalnya, saya selalu pasang tertulis berapa-berapanya, jadi pembeli begitu masuk ke sini langsung tahu kisaran harganya. Tidak ada main-main harga di sini semua ada harga patokan," katanya.

        Kepada karyawannya, ia pun menerapkan standar operasi prosedur (SOP) sehingga usahanya tetap berjalan dengan rapi, mudah diawasi, dan terkontrol.

        Pada 2017, ia mendapatkan informasi program bantuan modal Wirausaha Pemula dari Kementerian Koperasi dan UKM. Tanpa ragu ia turut serta mengajukan diri untuk mengikuti seleksi.

        "Saya optimistis karena usaha saya memiliki nilai tambah, jadi bukan sekadar menjual anggrek, saya juga melakukan edukasi, membuka pusat pelatihan anggrek untuk siapapun mulai dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa," katanya.

        Optimismenya berbuah manis, Indah mendapatkan bantuan modal Wirausaha Pemula sebesar Rp11 juta yang kemudian digunakannya untuk memperluas usaha. Usahanya kini semakin besar dan ia bahkan diperhitungkan sebagai salah satu wirausaha muda di Lombok yang berhasil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: