Anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang bergerak di sektor kepelabuhan, Krakatau Bandar Samudera (KBS), bakal segera diakuisisi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepelabuhan PT Pelindo II (Persero) atau IPC.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana, dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang, menjelaskan, dirinya akan meminta IPC untuk mengambil 49% (minoritas) saham dari anak usaha BUMN yang bergerak di industri baja tersebut.
"Krakatau Bandar Samudera tahun ini tidak jadi IPO. Tahun ini jelas akan masukkan ke Pelindo II dulu," jelas pria yang akrab disapa Abe tersebut pada Rabu (6/6/2018) malam di Jakarta.
Seperti diketahui, anak usaha Krakatau Steel ini pada awalnya ingin melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2017, namun langkah tersebut sempat tertunda dan berencana langkah strategis tersebut baru akan dilaksanakan pada 2018 ini.
Abe melanjutkan, penundaan IPO dan masuknya Pelindo II di KBS bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kegiatan usaha bisnis KBS. Terkait valuasi, Abe menyebutkan sampai dengan saat ini masih dalam tahap proses.
Krakatau Bandar Samudera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kepelabuhan. KBS mengelola Pelabuhan Cigading, di mana pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan terdalam di Indonesia yang disiapkan untuk menangani segala jenis kargo, baik curah kering, curah cair, maupun container.
Kapasitas Pelabuhan Cigading saat ini mampu menangani kargo hingga 12 juta ton dalam waktu dekat dan sesuai dengan perkembangan, Pelabuhan Cigading akan mampu menangani hingga 20-30 juta ton. KBS terus berkomitmen menjadi pelabuhan penyedia layanan curah kelas dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah