Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isi Ulang Baterai Sembarangan, Ponsel Bepotensi Diretas?

        Isi Ulang Baterai Sembarangan, Ponsel Bepotensi Diretas? Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pembajakan siber terus berkembang seiring perubahan zaman. Jika di waktu lampau pembajakan harus dilakukan melalui layanan internet, saat ini hal tersebut bisa dilakukan melalui tempat isi ulang baterai ponsel. Artinya, tempat-tempat umum seperti bandara, stasiun, rest area, rumah makan, dan lainnya berpotensi menjadi tempat peretasan, terlebih saat ini memasuki libur Lebaran.?

        Sebuah teknik peretasan baru yang disebut juice jacking belakangan seperti yang ditulis dalam pernyataan perusahaan software ESET, menjadi momok baru yang ditakuti oleh pengguna ponsel. Teknik ini mampu meretas gadget melalui USB yang biasa kita gunakan untuk mengisi ulang.?

        "Tidak peduli apakah ponsel pintar yang Anda gunakan adalah iPhone, ponsel Android super keren atau smartphone murah biasa. Semuanya memiliki kesamaan, semua perangkat smartphone membutuhkan power supply yang menggunakan kabel yang sama dengan koneksi data," tulis ESET di Jakarta, Senin (11/6/2018).

        Artinya, kabel yang digunakan untuk mengisi ulang baterai di ponsel Anda adalah kabel yang sama digunakan untuk mentransfer dan menyinkronkan data.?

        Data atau power pada kabel yang sama, menjadi jalan bagi peretas untuk masuk dan mendapatkan akses ke ponsel selama proses pengisian, memanfaatkan USB kabel data untuk mengakses data telepon atau menyuntikkan kode berbahaya ke perangkat, teknik ini dikenal sebagai?juice?jacking.

        "Pencurian data dengan metode ini telah menjadi ancaman terbesar bagi pengguna gadget di mana pun Anda berada setiap kali mengisi ulang baterai," tulis ESET kembali.

        Karena itu, bagi para pemudik yang sedang kehabisan baterai di jalan agar berhati-hati setiap kali ingin mengisi ulang baterai ponsel atau gadget yang dibawa.

        "Kesadaran keamanan harus dibangun oleh diri sendiri, lakukan persiapan semenjak dini dengan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan agar terhindar terpapar oleh serangan siber yang mengincar data-data berharga dalam ponsel, terlebih lagi data finansial," ujarnya.

        Mengetahui bahaya yang mengancam keamanan merupakan modal awal, langkah selanjutnya adalah tahu bagaimana cara menghadapinya. Berikut beberapa tips pengamanan yang disarankan oleh para peneliti keamanan di ESET agar terhindar dari bahaya?juice?jacking.

        Pertama, biasakan untuk mengisi baterai telepon di rumah dan kantor ketika tidak aktif menggunakannya, tindakan ini mampu meminimalisasi?juice?jacking?secara maksimal.

        Kedua, membawa baterai backup (power bank) atau baterai cadangan eksternal, cara ini dapat menghindari smartphone mengisi ulang baterai di ruang publik.

        Ketiga, hindari pengisian ulang perangkat mobile di tempat-tempat publik yang hanya menyediakan port USB untuk melakukan pengisian.

        Keempat, hanya mengisi ulang menggunakan charger dan kabel data milik sendiri dengan langsung terhubung ke listrik.

        Kelima, untuk memastikan smartphone hemat dalam pemakaian, pengguna dapat memanfaatkan software tambahan meskipun teknik ini tidak bisa menjamin memberikan penghematan yang signifikan. Tetapi, tidak efektif lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.

        Keenam, kunci telepon. Bila telepon terkunci, benar-benar terkunci dan tidak dapat diakses tanpa masukan dari PIN atau setara passcode untuk mengindari pairing pada ponsel Anda.

        "Perangkat iOS hanya dapat di-pairing ketika tidak terkunci. Tapi sekali lagi, perlu diketahui bahwa pairing berlangsung dalam hitungan detik, jadi pastikan ponsel benar-benar selalu terkunci saat tidak digunakan," ungkapnya.

        Cara lain yang paling efektif dan nyaman digunakan adalah dengan menggunakan kabel USB dengan kabel data yang dihapus, jadi hanya berfungsi sebagai pengisi baterai saja. Kabel macam ini menghilangkan dua kabel untuk transmisi data dan hanya memiliki dua pasang kabel sebagai transmisi daya. Namun imbasnya, kemampuan mengisi dayanya akan lebih lambat dari biasanya.

        "Bila bepergian menggunakan mobil, dapat menggunakan perangkat pengisian yang dihubungkan ke lighter yang ada," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: