Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air menargetkan penyelesaian sembilan bendungan yang dimulai pembangunannya tahun 2015 akan rampung pada 2018, yakni Bendungan Rotiklot di NTT; Bendungan? Tanju, Mila, Bintang Bano di NTB; Bendungan Gondang dan Logung di Jawa Tengah; Bendungan Sei Gong di Batam; Bendungan Sindang Heula di Banten; serta Bendungan Paselloreng di Sulawesi Selatan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan dalam periode 2015-2019, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri?atas 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan.
"Pembangunan bendungan, embung dan infrastruktur sumber daya air lainnya adalah upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan yang merupakan bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla,? kata Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Sejak tahun 2015 hingga 2017, Kementerian PUPR telah membangun 847 embung diberbagai wilayah di Indonesia dengan anggaran sebesar Rp2,44 triliun.
Untuk tahun 2018, dialokasikan anggaran sebesar Rp658,47 miliar untuk membangun 108 embung dan direncanakan pembangunan tambahan 133 embung pada tahun 2019.?
Pemerintah memberikan perhatian untuk menambah jumlah dan sebaran embung di Indonesia dengan dikeluarkannya Inpres No.1 tahun 2018 tentang Percepatan Penyediaan Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya di Desa.
Dalam Inpres tersebut, Menteri PUPR ditugaskan untuk menetapkan pedoman perencanaan, spesifikasi teknis, dan perhitungan standar harga satuan untuk pembangunannya.
Sementara itu, progres pembangunan Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang tengah dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini telah mencapai 82,55%. Bendungan dengan kapasitas tampung 9,15 juta m3 ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2018.
Bendungan Gondang yang dibangun sejak tahun 2014 akan mengairi irigasi seluas 4.680 hektar. Sebagian besar akan mengairi lahan pertanian di Kabupaten Sragen dan lainnya akan mengalir ke Kabupaten Karanganyar.
"Dengan adanya suplai air dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, nantinya akan bisa 2-3 kali," kata Basuki.
Di Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Ditjen Sumber Daya Air juga membangun Embung Giriroto di Kabupaten Boyolali. Embung yang berada pada area seluas 1,3 hektar dengan kapasitas 48.000 m3 tersebut direncanakan mampu mengairi lahan irigasi seluas 74 hektar. Pembangunan embung Giriroto dimulai sejak bulan April 2018 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2018.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: