Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antisipasi Tragedi Danau Toba Terulang, Menhub Tambah Personel Tim AD Hoc

        Antisipasi Tragedi Danau Toba Terulang, Menhub Tambah Personel Tim AD Hoc Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Personel Tim Ad Hoc Danau Toba ditambah menjadi 500 personel dari sebelumnya 100 personel agar sosialisasi keselamatan pelayaran kepada masyarakat dapat lebih meluas, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

        "Tim ad hoc ini kita lakukan pendidikan untuk 100 orang dimulai dan ditambah lagi 500 orang," katanya usai memberikan pengarahan tentang sarana dan prasarana transportasi di Jakarta, Jumat.

        Dia menambahkan tim ad hoc dibentuk untuk memastikan fungsi kesyahbandaran itu ada, seperti melakukan pemeriksaan kelaikan.

        "Nantinya tim ini juga akan ditempatkan di setiap titik penyeberangan," katanya.

        Menhub juga memastikan bahwa proses perbaikan dan kinerja tim ad hoc yang sedang berjalan masih efektif.

        "Saya bersama Kapolda, Kapolres dan Bupati memastikan bahwa proses perbaikan SOP dari Pelabuhan Tigaras sudah berlangsung. Proses pendidikan 100 orang calon pegawai di 35 pelabuhan (Danau Toba) sudah dimulai dan sebentar lagi kami melakukan 'ramp check' terhadap satu kapal, dengan demikian efektivitas tim ad hoc ini berjalan dengan baik," katanya.

        Sebelumnya, Kasubdit Angkutan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub yang juga Ketua Tim Ad Hoc Arif Mulyanto mengatakan bahwa tim ad hoc dibentuk untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam pelayanan angkutan sungai dan danau di Danau Toba.

        Arif menyatakan hal ini saat kunjungan Menhub dan Dirjen Hubdat ke Dermaga Tigaras, Simalungun.

        "Kami bekerja secara efektif mulai 25 Juni sampai dengan 25 Juli mendatang. Kondisi sistem transportasi angkutan danau saat ini yang dapat kami laporkan terdapat potensi dari operator, pemerintah, dan masyarakat yang harus terpadu," katanya.

        Arif juga melaporkan bahwa trayek angkutan yang ada saat ini berjumlah 43 trayek dengan jumlah pelabuhan 36 lokasi dan jumlah kapal sebanyak 215 unit.

        "Menurut kami, ini punya potensi rawan, maka pemerintah daerah atau yang mengelola pelabuhan juga harus mengontrol karena banyak sekali akses terbuka sehingga sering tidak terkontrol baik muatan maupun penumpangnya," kata Arif.

        Tim ad hoc hingga hari ini masih aktif melakukan sosialisasi keselamatan dan juga rampcheck kapal.

        Sosialisasi keselamatan tersebut dilakukan dengan sosialisasi pencatatan manifest serta kampanye keselamatan mengenai hal- hal apa saja yang harus dilakukan maupun yang dilarang saat melakukan pelayaran di Danau Toba.

        Saat ini beberapa masalah dari hasil temuan tim "ramp check" yaitu kondisi pelabuhan yang tidak layak dan minim fasilitas sehingga belum memenuhi standar.

        Sementara kondisi kapal banyak yang masih beroperasi walau tak membawa dokumen lengkap yang dipersyaratkan serta nakhoda ada yang belum memiliki sertifikat kecakapan.

        Dari data yang dilaporkan oleh Arif, ada sebanyak 215 unit kapal dan telah dilakukan rampcheck kepada 154 unit atau sekitar 72 persen kapal per Rabu (4/7) kemarin.

        Secara umum dari hasil rampcheck didapati bahwa pemenuhan aspek keselamatan dan pelayanan kapal masih kurang memenuhi standar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: