Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai adanya quick count atau hitung cepat dari lembaga yang kredibel dapat mencegah benturan masyarakat karena mengetahui hasil lebih cepat.
"Hitung cepat kalau dilakukan lembaga hitung cepat yang punya kredibilitas baik mampu mencegah benturan massa atau pun konflik kekerasan di masyarakat karena masyarakat bisa mendapatkan hasil lebih cepat," tutur Titi Anggraini dalam diskusi "Survei dan Hitung Cepat, Mengapa Berbeda?" di Jakarta, Senin (16/7/2018).
Menurut Titi, jika masyarakat mengetahui hasil pilkada lebih cepat, maka terdapat cukup waktu untuk terjadinya adaptasi atau pun rekonsiliasi untuk menerima hasil tersebut.
"Kemarin saya percaya situasi kondusif karena masyarakat secara luas lebih cepat mengetahui pengumuman lembaga survei relatif sama satu dengan yang lainnya," ucap dia.
Hasil hitung cepat dikatakannya dapat dijadikan pembanding dengan hasil hitung pilkada yang dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu lebih lama oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah.?Selain itu, aktor atau elit politik juga menjadi sulit untuk memprovokasi atau menggerakkan massa untuk dibenturkan karena masyarakat sudah mendapatkan informasi secara luas dalam hasil hitung cepat yang tidak beda satu lembaga dengan lembaga yang lain.
Titi menyebut masyarakat terbantu menjadi lebih rasional dan tidak mudah digerakkan provokasi politik setelah melihat hasil pilkada dalam hitung cepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: