Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Satu Lagi Korban Gempa Lombok Ditemukan

        Satu Lagi Korban Gempa Lombok Ditemukan Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
        Warta Ekonomi, Mataram -

        Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan menemukan satu korban gempa dalam keadaan meninggal dunia karena tertimbun longsoran di Dusun Dompo Indah, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

        Kepala Badan SAR Nasional Marsdya TNI M. Syaugi mengatakan korban yang ditemukan tersebut bernama Muhiddin (33), warga Dusun Dompo Indah, Kecamatan Kayangan, yang tertimbun longsoran ketika gempa bumi berkekuatan 7 pada Skala Richter mengguncang Pulau Lombok pada 5 Agustus.

        Posisi korban dari tebing rumahnya sekitar 20 meter dan terkubur longsoran sedalam dua meter.

        "Korban ditemukan dalam posisi duduk sekitar pukul 10.34 WITA. Jenazah langsung diserahkan ke bapak dan ibunya yang hadir dan menyaksikan langsung proses evakuasi," kata Syaugi, yang didampingi Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Nugroho, dan Kepala Kantor SAR Mataram selaku SMC I Nyoman Sidakarya. Syaugi mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban dan mohon didoakan agar empat korban yang masih dalam pencarian dapat segera ditemukan. Sebanyak empat korban yang belum ditemukan, masing-masing Lalu Hendra Ziriadi (33), dan kedua anak lelakinya, Lutfi (9) dan Fatih, yang berusia 1 tahun 7 bulan. Ketiganya diduga tertimbun longsoran di Dusun Dompo Indah.

        Satu korban lainnya adalah Saepul Bahri (30), warga Dusun Busur Timur, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, yang juga diduga tertimbun longsoran.

        Tim SAR gabungan dengan berkekuatan 99 personel dari unsur Basarnas, TNI, Polri dan potensi SAR, mengerahkan dua alat berat eksavator di lokasi longsor. Alat lain yang digunakan seperti tersebut lima unit alat penyembur air jenis alkon serta peralatan konvensional berupa cangkul dan sekop serta anjing pelacak milik Ditsatwa Polda NTB. "Keselamatan tim juga penting. Saya melihat sendiri medannya. Tebing vertikal setinggi 30 sampai 50 meter persis di atas lokasi pencarian itu sangat beresiko longsor, mengingat adanya retakan-retakan besar di permukaan tebing," kata Syaugi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: