Angka porsi kuota haji reguler Indonesia tidak terpakai atau "open seat" tahun ini berkurang jika dibandingkan dengan 2017.
"Tahun ini 'open seat' 649 kuota haji, tahun lalu sebanyak 935," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI Nizar Ali di Mekkah, Minggu.
Sedianya Indonesia memiliki kuota haji 204.000, tetapi hanya terpakai 203.351. Tetapi karena berbagai kendala memicu adanya "open seat".
Dia mengatakan tidak terpakainya kuota itu, salah satunya karena calon haji yang ditetapkan berangkat justru membatalkan di menit-menit akhir.
Terdapat juga, kata dia, dokumen imigrasi sudah didapat seorang calon, tetapi keberangkatan mereka mepet dengan tanggal penutupan.
Pembatalan itu, kata dia, bisa karena calhaj bersangkutan meninggal, sakit keras dan alasan lainnya.
Nizar mengatakan jamaah terkait meskipun batal berangkat tetap mendapat prioritas untuk berhaji di tahun berikutnya.
Sejatinya, kata dia, Kementerian Agama sudah berupaya untuk menekan angka "open seat", tetapi tetap saja tidak bisa dihindari.
Angka 649 itu sendiri tergolong sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah jamaah calhaj reguler yang berangkat dan telah mendarat seluruhnya di Tanah Suci sebanyak 203.351 kuota. Mereka berangkat secara bergelombang yang terbagi dalam 511 kloter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: