Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Utang dari Bank China, Bappenas Mau Pakai untuk ini...

        Utang dari Bank China, Bappenas Mau Pakai untuk ini... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pinjaman atau utang dari bank China, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), akan difokuskan untuk membiayai proyek-proyek angkutan umum massal berbasis rel atau kereta dan juga energi terbarukan. Menurut dia, kota-kota besar memerlukan transportasi massal yang efisien untuk menunjang kegiatan masyarakat di kota tersebut dan itu menjadi perhatian dari pemerintah.

        "Yang saya sampaikan hanya di kota besar, kota besar yang sedang membutuhkan. Kita punya 'list'-nya, tapi kita mesti bicarakan secara teknis. Namun, yang paling penting kita sampaikan, AIIB untuk konteks pinjaman bersifat 'government', hanya fokus terhadap yang jadi kebutuhan dan prioritas pemerintah," ujar Bambang usai bertemu dengan Presiden AIIB Jin Liqun di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu.

        Sementara itu, untuk proyek pengembangan infrastruktur energi terbarukan, Bambang menyebutkan pinjaman AIIB tersebut dapat digunakan untuk semua jenis energi terbarukan namun tetap harus melihat kebutuhan di Tanah Air.

        "Semua. Tentunya harus dilihat juga yang menjadi prioritas kita. Prioritas kita memang masih tiga besar yaitu hidro, panas bumi, sama bio energi," katanya.

        Kendati demikian, selain kedua proyek tersebut, pemerintah tidak menutup kemungkinan pembiayaan dari AIIB untuk proyek-proyek infrastruktur lainnya misalnya perbaikan jalan atau pembangunan jalan arteri di daerah, pembangunan bandara, pelabuhan, dan juga pembangkit listrik.

        Sejauh ini, ada empat proyek infrastruktur di Indonesia yang dibiayai oleh AIIB. Pertama, proyek modernisasi irigasi strategis dan rehabilitasi mendesak untuk meningkatkan sistem irigas di Indonesia sehingga bisa menghasilkan produksi dalam jumlah yang lebih besar senilai 250 juta dolar AS.

        Kedua, proyek perbaikan operasional dan keselamatan bendungan untuk memperbaiki kehidupan orang-orang yang tinggal di hilir bendungan serta melindungi infrastruktur lokal senilai 125 juta dolar AS.

        Ketiga, proyek pengembangan infrastruktur regional senilai 100 juta dolar AS dan keempat, proyek peningkatan kawasan kumuh 216,5 juta dolar AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: