Sepanjang Januari-Agustus 2018,?Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri pupuk, Pupuk Indonesia Group mencatatkan penjualan ekspor sebesar 1.081.425 ton. Total ekspor tersebut?terdiri dari 616.294 ton urea, 371.841 ton amoniak, dan 93.290 ton NPK, atau dengan total senilai Rp4,55 trilliun.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga penjualan ekspor sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyumbang devisa negara dan kembali memperkuat nilai tukar rupiah.
"Hal ini juga merupakan kebanggaan bahwa produk pupuk kami berdaya saing tinggi dan dapat diterima di pasar internasional," ujar Aas.
Sebagai produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara, Pupuk Indonesia menguasai pasar pupuk negara-negara di Asia Tenggara, seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Malaysia, Timor Leste, dan Singapura dengan total ekspor sebesar 507.694 ton urea, 126.170 ton amoniak, dan 21.301 ton NPK atau senilai Rp2,67 Triliun.
Selain Asia Tenggara, wilayah Asia Timur seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan masih menjadi tujuan ekspor tertinggi untuk produk-produk tersebut. Tidak hanya wilayah Asia, namun produk Pupuk Indonesia pun masuk ke pasar Jordan, AS, Afrika Selatan, Chili, Puerto Rico, dan Peru.
"Ke depannya, untuk lebih meningkatkan ekspor, Pupuk Indonesia akan memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan melalui berbagai kegiatan promosi tingkat internasional dan ikut serta dalam kegiatan misi dagang," tambah Aas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: