- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IHSG Diramalkan Menguat Terbatas Karena BBM Naik, Ini Rekomendasi Sahamnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 23.88 poin (+0.41%) kelevel 5.820,67 ditopang penguatan saham-saham pada Indeks Konsumer (+1.18%) memimpin penguatan. Saham HMSP (+1.30%), GOOD (+49.92%) dan UNVR (+1.13%) menjadi leader penguatan IHSG.?
Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengungkapkan bahwa pemerintah baru saja meluncurkan kebijakan yang cukup agresif dengan menaikan BBM guna menumbuhkan inflasi ditengah trend penguatan suku bunga dan menurunkan aktifitas import sehingga disinyalir mampu menjadi penahan laju depresiasi rupiah yang lebih deras ditahun depan.?
"Rupiah terpantau terapresiasi 0.25% pada hari ini dilevel Rp15200 per USD. Investor asing masih tercatat net sell 574.85 Miliar rupiah dengan saham BBCA, BBRI dan BBNI menjadi top net sell value," katanya, di Jakarta, Rabu (10/10/2018).?
Lebih lanjut Ia menuturkan jika pergerkaan IHSG secara teknikal menguji level resistance MA20 dilevel 5860-an yang kemudian menjadi konfirmasi penguatan lanjutan hingga MA50 dilevel 5910-an. Indikator Stochastic terkonfirmasi golden-cross pada area oversold dengan periode yang lebih cepat dan Indikator RSI yang masih memiliki momentum cukup lambat pada middle area.?
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan range pergerakan 5773-5860. Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya AKRA, BBNI, BMRI, INDF, JSMR, KLBF, BRPT, MAIN, PTRO, ACES," ucapnya.?
Sementara itu, Bursa saham Asia ditutup bervariasi dengan pelemahan dipimpin oleh Indeks KOSPI (-1.12%) dan CSI (-0.22%) sedangkan penguatan terasa pada Nikkei (+0.16%), TOPIX (+0.16%) dan HangSeng (+0.08%). Ketegangan di AS dan gelombang volatilitas pasar saham masih mendominasi kepercayaan investor di Asia.
Sedangkan bursa Eropa dibuka pada zona negatif. Indeks Eurostoxx (-0.35%), FTSE (-0.16%) dan DAX (-0.52%) tertekan mendekati setengah persen seiring pelemahan sebagian besar sektor. Obligasi Italia terus meluncur setelah pemimpin populis negara itu bersumpah untuk tidak mengubah rencana anggaran mereka. Poundsterling tertekan setelah rilis laporan defisit neraca perdagangan yang melebar cukup jauh di Inggris. Sentimen selanjutnya investor akan menanti data kinerja perbankkan di China, Pertemuan ECB dalam angenda kebijakan moneter, Tingkat pengangguran dan Inflasi di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri