Kemacetan yang terjadi di Jalan Kemang Timur sejak Jumat (16/11/2018) pagi, berangsur-angsur dapat diurai memasuki pukul 15.00 sore ini. Sebelumnya, pada pagi hingga siang hari, lalu lintas di wilayah kantor operasional Go-Jek tersebut dipadati oleh sekitar ratusan mitra pengemudi Grab yang melakukan migrasi ke perusahaan berbasis teknologi itu.
Berdasarkan pantauan Warta Ekonomi, kemacetan mulai berkurang dengan adanya tim Laka Lantas dari Dishub dan juga kepolisian. Diperkirakaan ada 5 orang petugas yang mengatur lalu lintas di sekitar kantor operasional Go-Jek tersebut. Awalnya, hanya tim task force dan petugas keamanan Go-jek yang berusaha mengurai kemacetan sekitar 2 km itu.
"Tolong jangan menghalangi jalan dengan menumpuk di depan pagar, berikan jalan untuk yang pengguna jalan lain yang ingin lewat," ujar petugas keamanan di depan kantor operasional Go-Jek, pada Jumat sore (16/11/2018).
Namun, penumpukan kendaraan yang masih jelas terjadi masih bertempat di pertigaan antara minimarket dan gedung Plaza City View, yakni kantor dari perusahaan teknologi Bukalapak. Akan tetapi, keadaannya tidak separah di pagi hari tadi.
Jumlah mitra pengemudi yang mengantre di depan kantor operasional sudah tak sebanyak di pagi hari. Satu persatu pengemudi Grab yang sudah berhasil mendapatkan jaket dan helm Go-Jek pun bergantian meninggalkan lokasi. Jaket dan helm tersebut menandakan migrasi mereka ke Go-Jek.
Syarat Migrasi dari Grab ke Go-Jek
Untuk bisa melakukan migrasi ke Go-Jek, para mitra Grab harus membawa beberapa dokumen berupa, KTP (Kartu Tanda Penduduk), SIM (Surat Izin Mengemudi), dan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Selain itu, berdasarkan informasi yang Warta Ekonomi dapat di lapangan, mitra Grab yang dapat migrasi ke Go-Jek harus sudah memiliki order sebesar 300.
"Harus sudah punya order 300, lalu nanti topup juga senilai Rp200.000," kata salah seorang mitra Grab yang berada di lokasi.
Sebelumnya, ratusan mitra Grab berbondong-bondong menuju ke kantor operasional Gojek di wilayah Kemang, untuk memulai kemitraan dengan perusahaan itu. Bahkan, menurut pengakuan pedagang kaki lima di sekitar lokasi, para mitra Grab telah berkumpul di sana sejak pukul 2 pagi.
Pengakuan tersebut juga didukung oleh pernyataan pengemudi yang menolak menyebutkan namanya, ia berkata, bahwa dirinya sudah datang sejak jam 3 pagi, dan situasi sudah ramai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: