Menko Polhukam, Wiranto mengaku sudah mengetahui adanya 50 penceramah yang terpapar paham radikal. Karena itu segala sesuatu yang menyangkut paham radikal harus dibersihkan.
"Ya bersihkan, awasi, diwaspadai. Kita ajak semua bersihkan itu. Radikalisme, terorisme sampai kapan pun kita bersihkan," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/11/2018).
Oleh karena itu, lanjut Wiranto, pemerintah sudah melakukan koordinasi untuk mengatasi dan membersihkan paham radikal tersebut. Bahkan ada sejumlah langkah-langkah khusus yang dilakukan pemerintah agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Sudah, kita sudah tahu Menteri Agama (Lukman Haikim Saifuddin) sudah tahu itu, tapi kan perlu satu langkah-langkah yang sistematis, terorganisir jangan sampai kita lakukan langkah keras justru bisa membuat kegaduhan," jelasnya.
"Kita di tahun politik ini pengen tenang, pengen damai, pengen aman, tentram makanya kita hindari kegaduhan," tambahnya.
Sebelumnya, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN),Wawan Hari Purwanto meluruskan pernyataan bahwa 41 dari 100 masjid kementerian dan lembaga terpapar paham radikal. Ia menjelaskan, yang terpapar paham radikal bukanlah masjid, melainkan penceramah.
"Kalau masjidnya sih nggak ada yang radikal, jadi penceramahnya. Kita tidak ingin ada intoleransi kemudian ujaran kebencian, takfiri, mengkafirkan orang lain, kemudian membawa semangat radikal dan juga terkait dengan masalah yang berhubungan dengan ideologi Pancasila," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: